Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01%, dari 5.149,38 ke level 4.891,46 pada perdagangan Kamis (10/9). IHSG sempat terkena trading halt pukul 10.36 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) karena turun 5%.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), seluruh sektor saham pada perdagangan Kamis (10/9) ditutup di zona merah. Tiga sektor yang mencatatkan penurunan terdalam adalah keuangan sebesar -5,92%, aneka industri -5,90%, serta industri dasar dan kimia -5,62%.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi, IHSG akan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Jumat (11/9). Berdasarkan perkiraannya, IHSG akan bergerak dalam rentang support 4.750 dan resistance 5.000.
Secara teknikal, IHSG membentuk gap down dengan melewati indikator MA50 di kisaran level 5.140 dan level psikologis 5.000 pada perdagangan Kamis (10/9). "Seiring dengan pergerakan tersebut, terbentuk pelebaran slope MACD line dengan trigger line dan volume transaksi relatif cukup tinggi yang mengindikasikan tekanan jual masih cukup besar," tutur Valdy kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9).
Baca Juga: PSBB turut membatasi potensi penguatan rupiah
Analis Indo Premier Sekuritas Mino juga memprediksi, IHSG bakal kembali turun dengan support di level 4.715 dengan resistance di 5.075
"Sentimen negatif masih terkait pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total jilid II di DKI Jakarta," ucap Mino.
Meskipun begitu, Mino melihat peluang bagi investor untuk mengoleksi beberapa saham berkapitalisasi pasar besar. Dia menyarankan investor untuk cicil beli saham BBRI, BMRI, BBNI, BBTN, ASII, dan TLKM.
Baca Juga: IHSG anjlok pasca pengumuman PSBB DKI Jakarta jilid I dan II, penyebabnya beda
Valdy menambahkan, sebaiknya pelaku pasar jangan terlalu agresif dalam merespons peluang bargain hunting pada perdagangan esok hari. Menurut dia, sebaiknya investor menunggu adanya sinyal konsolidasi yang terlihat dari penyempitan slope MACD.
Akan tetapi, secara fundamental, perbaikan data keyakinan konsumen di Indonesia pada bulan Agustus 2020 dan penjualan retail di Indonesia bulan Juli 2020 dinilai dapat menjadi penopang saham-saham yang terkait dengan kebutuhan masyarakat. "ICBP, UNVR, TLKM, INDF, dan KLBF menarik untuk dicermati pada perdagangan Jumat (11/9)," kata Valdy.
Baca Juga: IHSG anjlok, perkembangan corona masih menjadi fokus pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News