kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IDX Growth 30 minim koreksi, simak rekomendasi sahamnya


Selasa, 24 November 2020 / 20:29 WIB
IDX Growth 30 minim koreksi, simak rekomendasi sahamnya
ILUSTRASI. Sejak awal tahun IDX Growth 30 hanya terkoreksi 6,81%, lebih kecil daripada penurunan IHSG sebesar 9,41%.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX Growth 30 menjadi salah satu indeks dengan koreksi paling minim. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak awal tahun IDX Growth 30 hanya terkoreksi 6,81%. Bandingkan dengan IHSG yang masih terkoreksi hingga 9,41%.

Sejumlah saham penghuni indeks ini pun sudah mulai memberi return positif. Sebut aja saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang melejit hingga 71,03%. Saham produsen nikel, yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga naik 26,92% sejak awal tahun.

Dua emiten telekomunikasi, yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) juga menguat masing-masing sebesar 29,81% dan 18,70% sejak awal tahun.

Sejumlah saham konsumer pun sudah mencetak return positf sejak awal tahun. Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) misalnya, naik 27,06% sejak awal tahun. Saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) pun sudah naik tipis 1,98% secara year to date (ytd).

Baca Juga: IDX Growth 30 menjadi indeks dengan koreksi paling minim

Hanya saja, sejumlah saham masih mencatatkan return negatif, tapi tidak sedalam IHSG. Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) masing-masing terkoreksi 9,19% dan 8,52%. Sementara saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih terkoreksi 8,33% sejak awal tahun.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan wait and see terlebih dahulu untuk saham MDKA. Bukan tanpa alasan, sebab harga emas  nampaknya mulai susah untuk lanjut menguat. Sementara untuk saham INCO dan saham konsumer lainnya bisa memanfaatkan momentum koreksi untuk masuk.

Dari sisi fundamental, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, kinerja emiten industri konsumsi memang cukup tertekan pada tahun 2020 dimana permintaan dari ekspor serta permintaan dari pasar domestik yang masih belum membaik.

Namun, Okie melihat adanya peluang perbaikan kinerja di pertengahan tahun 2021, dimana distribusi vaksin diharapkan membuka gerbang dari permintaan ekspor yang sebelumnya melemah.

Baca Juga: Saham-saham papan akselerasi cenderung tertekan, simak rekomendasi sahamnya

Untuk saat ini, Okie merekomendasikan saham ICBP dan INDF. Selain brand yang kuat, penjualan yang cukup stabil dari dalam negeri diharapkan dapat menjadi kekuatan tersendiri bagi kedua emiten ini. “Terlebih ekspansi yang dilakukan Indofood dengan membuka jalur distribusi lewat Pinehill diharapkan dapat berkontribusi pada tahun depan,” ujar Okie kepada Kontan.co.id, Selasa (24/11).

Selain itu, lini bisnis Indofood yang berasal dari kelapa sawit dinilai dapat membaik pada tahun depan. Hal ini seiring dengan membaiknya harga komoditas dan juga permintaan produk.

Untuk saham ICBP,  target harga dari Okie hingga akhir tahun ini berada di level Rp 11.800 dengan proyeksi price to earnings (PE) 2020 sebesar 19,60 kali. Sementara untuk saham INDF, target harga  yang dipatok hingga akhir tahun  sebesar Rp 7.925 dengan proyeksi PE di angka 13,2 kali.

Baca Juga: Bursa Saham Bullish di Tahun Depan, IHSG Bisa Tembus di Atas 6.300

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×