kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

ICX Resmi Memfasilitasi Perdagangan Perdana Renewable Energy Certificate


Senin, 21 Agustus 2023 / 16:19 WIB
ICX Resmi Memfasilitasi Perdagangan Perdana Renewable Energy Certificate
ILUSTRASI. Indonesia Commodity & Derivatives Exchange Group (ICDX Group) melalui entitasnya, Indonesia Climate Exchange (ICX) resmi memfasilitasi perdagangan perdana Renewable Energy Certificate (REC).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Commodity & Derivatives Exchange Group (ICDX Group) melalui entitasnya, Indonesia Climate Exchange (ICX) resmi memfasilitasi perdagangan perdana Renewable Energy Certificate (REC). Perdagangan REC perdana ini bersumber dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dan juga pembangkit listrik tenaga mikrohidro.

Perdagangan perdana ini mencakup transaksi REC sejumlah 1.050 megawatt hour (MWh), dengan harga pembukaan lelang Rp 35.000 dan penutupan lelang di harga Rp 38.000, atau naik 8,57%.

Perdagangan ini menjadi bukti bahwa pelaku pasar dapat memperdagangkan instrumen iklim berbasis pasar melalui platform dan memiliki permintaan yang kuat dari harga penutupan lelang yang semakin tinggi.

REC merupakan sertifikat yang membuktikan bahwa produksi tenaga listrik per MWh berasal dari pembangkit listrik non-fosil, seperti pembangkit tenaga air, tenaga angin, tenaga surya, panas bumi ataupun pembangkit berbasis bioenergi.

CEO ICDX Group Nursalam mengatakan, dengan menggunakan platform di ICX, pelaku industri akan diberikan kemudahan dalam hal akses pasar, serta perdagangan yang akuntabel dan transparan.

"Hal ini tentunya membuka ruang bagi korporasi untuk dapat melakukan transisi menuju operasional rendah karbon," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (21/8).

Baca Juga: ICDX Catat Volume Transaksi Multilateral Naik 67% di Semester Pertama 2023

ICDX Group akan terus mendorong upaya dekarbonisasi melalui demokratisasi perdagangan karbon. Harapannya, apa yang telah dijalankan ini dapat direplikasi untuk instrumen iklim lainnya seperti perdagangan karbon dengan skala yang lebih luas kedepannya.

Nursalam menambahkan, saat ini beberapa korporasi yang telah berpartisipasi adalah PT Agrodana Futures, PT Phillip Futures, PT Victory International Futures, PT Magnet Berjangka Indonesia, PT Rajawali Kapital Berjangka, PT Handal Semesta Berjangka, serta beberapa entitas lainnya.

"Ke depan, kami akan terus mengajak berbagai pihak untuk turut serta dalam program ini," ujarnya.

CEO ICX Megain Widjaja melanjutkan, terkait perdagangan REC sukarela ini, pihaknya telah melalui fase percobaan dan penyelarasan sesuai dengan standar global, baik dalam hal teknologi dan ekosistem.

"Melalui transaksi REC ini, ICX dapat menjadi sebuah model baru penerapan perdagangan instrumen iklim khususnya perdagangan karbon secara luas dan mempercepat adopsi berbagai industri di Indonesia," katanya.

Di sisi lain, pengembangan terkait perdagangan instrumen iklim memerlukan sinergi antar pelaku dan pemerintah agar dapat mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) secara unconditional sebesar 31,89% dan target conditional sebesar 43,2% dengan mekanisme Business as Usual (BaU) pada 2030 dalam upaya penurunan emisi karbon.

“Kami mengundang seluruh stakeholders untuk dapat bersama-sama melakukan upaya penurunan emisi karbon,” tambah Megain.

Renewable Energy Certificate (REC) berawal dari tahun 2014 dan semakin populer dikarenakan lahir gerakan RE100 yang dilakukan sekumpulan perusahaan besar dunia yang menargetkan konsumsi 100% listrik berasal dari energi terbarukan. Untuk tahun 2030 ditargetkan porsi energi terbarukan sebesar 60%, tahun 2040 sebesar 90% dan 100% di tahun 2050.

Baca Juga: Peluncuran Bursa CPO Molor dari Target Menjadi Pertengahan Tahun 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×