kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ibu kota pindah, kelebihan pasokan semen diharapkan berkurang


Kamis, 29 Agustus 2019 / 20:38 WIB
Ibu kota pindah, kelebihan pasokan semen diharapkan berkurang
ILUSTRASI. Buruh mengangkut sak semen di gudang penyimpanan


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri semen tanah air masih berada di bawah bayang-bayang oversupply atawa kelebihan pasokan.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) bahkan menyebutkan bahwa kelebihan pasokan semen mencapai 40 juta ton semen. “Jumlah ini akan cukup untuk pasokan 4-5 tahun mendatang,” terang Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP kepada Kontan.co,id, Kamis (29/8).

Namun, wacana pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur seolah menjadi angin segar bagi industri semen tanah air. Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan pemindahan ibu kota harusnya mampu menyerap pasokan semen domestik.

Baca Juga: Ibu kota pindah, Indocement (INTP) dan Semen Indonesia (SMGR) direkomendasikan beli

Seperti yang diketahui, pemindahan ibu kota ini diperkirakan menelan biaya Rp 461 triliun dan akan menggunakan 19% dana dari APBN. Biaya tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur bangunan, termasuk gedung pemerintahan.

Namun Sukarno menilai, efek ini akan terasa dalam jangka panjang sehingga pasar semen tanah air masih rentan terpengaruh efek negatif oversupply ini. “Untuk saat ini kita masih menunggu karena pembangunan ibu kota baru belum dimulai,” terang Sukarno kepada Kontan.co.id

Baca Juga: Ibu kota pindah, dua emiten semen ini bakal meraup berkah

Untuk itu, Antonius menyarankan pemerintah agar menyetop sementara izin pembangunan pabrik baru untuk menjaga supply semen tanah air. Melansir data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI), per Juni 2019 PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih menjadi pemimpin pasar semen domestik dengan persentase 53,% dari total permintaan agregat. Disusul oleh INTP (26,3%), Conch (5,6%), Merah Putih (3,1%), dan Semen Baturaja (SMBR) (3,0%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×