kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hotel Mandarine Regency (HOME) akan kembangkan mixed use building


Rabu, 20 Februari 2019 / 21:17 WIB
Hotel Mandarine Regency (HOME) akan kembangkan mixed use building


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) dikabarkan tengah mengembangkan proyek baru dengan konsep mixed use building. Mixed use building merupakan konsep bangunan mengakomodasi beberapa fungsi sekaligus dalam satu atap, umumnya adalah fasilitas komersial.

Direktur Keuangan Hotel Mandarine Regency, Ardy Syofyan mengatakan mixed use building yang akan dibangun terdiri dari hotel, apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan atau mall. "Pendanaannya akan menggunakan dana dari penambahan modal lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue kedua," kata dia kepada Kontan.co.id Rabu (20/2).

Sayangnya Ardy tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai proyek mixed use building tersebut, termasuk pula kapan pelaksanaan right issue akan dilakukan. Tapi yang jelas sebelumnya Hotel Mandarine Regency menyatakan akan membidik perolehan dana sebesar Rp 2 triliun melalui right issue di tahun 2019.

Selain itu diketahui pula bahwa anak usaha dari Hotel Mandarine Regency, yakni PT Warga Tri Manunggal memiliki tanah kosong dengan luas kotor 202.626 meter persegi di Jalan Hang Lekiu, Sambau, Nongsa, Batam.

Warga Tri Manunggal sebelumnya akan dijual oleh emiten yang dahulu dikenal sebagai PT Batam Jaya ini kepada PT Nieltha Tama. Melalui Memorandum of Undestanding pada 2 April 2018 lalu 99,99% saham Warga Tri Manunggal akan dijual dengan nilai Rp 87 miliar.

Secara bersamaan aset berupa Goodway Hotel Batam ikut dilego dengan nilai Rp 158 miliar. Namun, pada tanggal 15 Februari lalu diumumkan pembatalan rencana penjualan kedua aset tersebut.

Sebagai informasi, pemegang saham HOME terdiri dari Sea Link Investment Ltd 28%, Sugianto 5,29%, Agung Tobing 8,6%, Reksadana Sentra Ekuitas Berkembang 11,94%, dan publik dengan kepemilikan di bawah 5% sebesar 46,17%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×