kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,44   -1,31   -0.15%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus rights issue, Hotel Mandarine (HOME) tahan ekspansi di tahun depan


Jumat, 21 Desember 2018 / 19:30 WIB
Fokus rights issue, Hotel Mandarine (HOME) tahan ekspansi di tahun depan
ILUSTRASI. Hotel Mandarine Regency


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) optimistis di tahun depan kinerja perusahaan akan lebih baik. Untuk itu, perusahaan fokuskan diri pada aksi korporasi yang sedang dilakukannya yakni penggalangan dana lewat rights issue.

Direktur Keuangan PT Hotel Mandarine Regency Tbk Ardi Syofyan mengatakan, pada tahun depan perusahaan masih akan berfokus pada aksi korporasi yang sedang dilakukan. Karenanya, belum ada rencana untuk melakukan ekspansi di tahun depan. "Belum ada rencana ekspansi, kami masih fokus untuk aksi korporasi yang sedang dilakukan," tuturnya.

Ia menyebutkan perusahaan membidik perolehan dana Rp 2 triliun dalam rights issue,yang penggunaannya masih dalam proses pengambilan keputusan bersama pemegang saham. Namun, ia bilang ada dua rencana yang disiapkan yaitu untuk mengembangkan anak perusahaan dan untuk usaha hotel yang dilakukan perusahaan.

Untuk lini bisnis hotelnya itu, perusahaan sedang dalam proses pengambilan keputusan bersama para pemegang saham, apakah untuk renovasi atau membangun kembali hotel yang berada di Batam. Hal tersebut lantaran hotel yang dimiliki perusahaan sedang tidak beroperasi sejak Agustus karena dinilai sudah tua dan tidak layak beroperasi.

Sedangkan untuk anak usahanya, Ardi bilang akan membangun villa condominium. Oleh sebab itu, dari berbagai rencana tersebut perusahaan akan melihat mana yang lebih menguntungkan untuk dijadikan prioritas.

Namun, walaupun begitu ia menekankan untuk usaha perhotelan akan terus dilanjutkan lantaran telah memiliki pasar yang jelas. "Sejelek-jeleknya okupansi, malam Minggu pasti okupansinya 70%," tuturnya.

Dari dana rights issue itu pula, emiten dengan kode saham HOME di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah merancang anggaran dana belanja modal sebanyak Rp 500 miliar, hanya saja lagi-lagi belum diputuskan lantaran dana tersebut untuk induk perusahaan sekaligus anak perusahaan.

"Jadi biayanya belum pasti," ujarnya.

Dengan begitu, otomatis saat ini pendapatan perusahaan hanya berasal dari lini usaha GVC (Goodway Vacation Club). Ardi menyebutkan sejauh ini, tiap bulan rata-rata dari GVC membukukan pendapatan sebesar Rp 2,5 miliar.

Karenanya, hingga akhir tahun pendapatan perusahaan masih akan turun. "Turunnya akan besar, karena tahun lalu kami profit dan sekarang per September sudah rugi sudah rugi sampai Rp 17 miliar," ujarnya. 

Namun, ia optimistis dengan aksi korporasi yang sedang dilakukan perusahaan, tahun depan perusahaan akan kembali menghasilkan profit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×