kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Mei, penjualan otomotif ASII stagnan


Selasa, 17 Juni 2014 / 19:00 WIB
Hingga Mei, penjualan otomotif ASII stagnan
ILUSTRASI. Promo Hokben Imlek 2023 edisi 19-22 Januari tawarkan Paket Super Bowl dengan harga terjangkau (DOk/Hokben)


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dalam lima bulan ini, penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) masih terlihat stagnan. Total penjualan mobil hingga bulan Mei mencapai 277.056 unit, hanya naik 3,35% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan mobil ASII terlihat melambat di bulan Mei lalu. Pada bulan tersebut, perseroan hanya berhasil menjual 46.211 unit mobil. Dibandingkan bulan sebelumnya, penjualan ini turun hingga 19,7%.

Karena penjualan yang melambat itu, pangsa pasar ASII turut menyusut menjadi 48% di bulan Mei. Secara year to date, pangsa pasar ASII tercatat sebesar 52%, masih lebih kecil dari tahun lalu yang tercatat 53%.

Dari total penjualan mobil, produk Toyota mencatat penjualan sebesar 184.778 unit, hanya tumbuh 2,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Toyota tetap menjadi kontributor terbesar untuk ASII. Namun, penjualan Daihatsu masih tumbuh hingga 7,9% year on year (yoy). Sementara penjualan Isuzu tercatat sebanyak 12.330 unit. Lalu, penjualan UD Trucks sebanyak 520 unit dan Peugeot hanya 26 unit.

Masih stagnannya kinerja penjualan mobil ASII ini sejalan dengan melambatnya penjualan otomotif dalam negeri. Dari data Gabungan Pengusaha Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil domestik hingga bulan Mei hanya sebesar 531.805 unit atau turun 6,79 yoy.

Untungnya, total penjualan motor ASII masih naik 9% yoy hingga bulan Mei tahun ini. Penjualan motor lewat merek Honda tercatat sebesar 2,15 juta unit. Sementara penjualan motor domestik hanya tumbuh 5,73%. Pangsa pasar Honda pun masih bisa bertahan di level 62%.

Tahun ini, ASII masih akan mendapat tantangan dari pelemahan rupiah terhadap dollar. Maklum, sebagian besar bahan baku ASII diimpor.

Makanya, ASII berencana mengerek harga jual mobil dan sepeda motor produksinya. Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII pernah bilang, kenaikan harga jual dilakukan guna mengatasi pelemahan rupiah, yang menekan margin laba perseroan 5% di kuartal I–2014.

Pada perdagangan Senin (17/6) saham ASII merosot 0,34% ke level Rp 7.225 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×