Reporter: Riset Kontan | Editor: Imanuel Alexander
JAKARTA. Agresif dan cermat, barangkali ini dua kata kunci keberhasilan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) mencetak kinerja yang mengesankan. Tak sekadar agresif mengakuisisi perusahaan, Tiga Pilar pun cermat memilih target akuisisi yang mendukung bisnis utamanya.
Setelah berganti logo pada 2007, Tiga Pilar memulai aksi ekspansifnya setelah backdoor listing. Tiga Pilar mengakuisisi tiga perusahaan sekaligus, yakni PT Poly Meditra Indonesia, PT Bumi Raya Investindo, dan PT Patra Power Nusantara. Efeknya, Tiga Pilar tak cuma menambah portofolio produk, tapi juga mengamankan pasokan minyak sayur dan listrik sehingga produksi lebih efisien.
Tak berhenti di sana, Tiga Pilar mengakuisisi PT Putra Taro Paloma di akhir tahun lalu dan mencaplok PT Subafood Pangan Jaya menjelang tutup tahun ini. Di bisnis beras, emiten ini aktif membangun infrastruktur produksi.
Target Tiga Pilar, dalam 3 tahun–4 tahun ke depan, mereka bisa membangun 18 pabrik beras baru. Rencana ini butuh dana US$ 162 juta–US$ 180 juta. Analis AM Capital Janson Nasrial menilai, agresif berekspansi sah-sah saja. “Namun, jangan over-ekspansi karena harus dihitung juga kemampuan pendanaannya,” ujar dia.
Per Juni 2012, posisi kas dan setara kas Tiga Pilar cuma Rp 299 miliar. Padahal, total kewajibannya Rp 1,73 triliun. Senilai Rp 1,01 triliun adalah kewajiban jangka pendek. “Kas yang minim membuat AISA butuh pendanaan dari kredit bank atau emisi obligasi,” ujar Janson.
Tahun depan, Tiga Pilar berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun dengan tenor 5 tahun. “(Rasio) utang terhadap ekuitas kami saat ini 0,6 kali. Karena obligasi untuk refinancing, angka itu tidak turun,” tandas Sjambiri Lioe, Direktur Tiga Pilar.
***Sumber : KONTAN MINGGUAN 08 - XVII, 2012 SAHAM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News