kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hartadinata Abadi (HRTA) optimistis pendapatan naik hingga 25% tahun ini


Kamis, 16 Januari 2020 / 19:28 WIB
Hartadinata Abadi (HRTA) optimistis pendapatan naik hingga 25% tahun ini
ILUSTRASI. Produk emas kerjasama Hartadinata Abadi (HRTA)?dengan Aurum Digital Internusa (ADI) melalui aplikasi e-commerce Masduit. Pertumbuhan pendapatan Hartadinata (HRTA) didorong oleh peningkatan utilisasi pabrik dan ekspansi sepanjang tahun 2020.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen dan penyedia perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membidik pertumbuhan pendapatan 20% hingga 25% sepanjang tahun 2020. Pertumbuhan pendapatan didorong oleh peningkatan utilisasi pabrik dan ekspansi sepanjang tahun 2020. 

Asal tahu saja, HRTA berencana meningkatkan utilisasi pabriknya hingga 75% selama empat tahu ke depan. Saat ini utilisasi pabrik baru terpakai 39%. Untuk peningkatan utilisasi ini, Hartadinata menganggarkan dana kurang lebih Rp 330 miliar hingga Rp 340 miliar. "Pendanaannya dari dua tahapan obligasi," kata Sekretaris Perusahaan Hartadinata Abadi Deny Ong kepada Kontan.co.id, Kamis (16/1).

Baca Juga: Dana obligasi Hartadinata Abadi (HRTA) Rp 600 miliar telah digunakan

Asal tahu saja, Hartadinata berniat menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan target dana Rp 1 triliun. Emiten ritel emas ini telah menerbitkan obligasi tahap pertama senilai Rp 600 miliar pada kuartal keempat tahun lalu. HRTA berniat menerbitkan sisa obligasi Rp 400 miliar pada kuartal kedua tahun ini. 

Deny menambahkan, pihaknya optimistis pertumbuhan pendapatan akan tercapai mengingat HRTA akan ekspansi sepanjang 2020. HRTA berencana memiliki 100 unit toko emas ACC dan 65 outlet gadai. 

Baca Juga: Lanjutkan ekspansi, Hartadinata Abadi (HRTA) akan tambah gerai tahun ini

Adapun toko emas ACC yang dimiliki HRTA sejauh ini ada 50 unit. Outlet gadai yang telah dibangun ada delapan unit yang seluruhnya berada di bawah merek PT Gadai Cahaya Dana Abadi. 

Gadai Cahaya Dana Abadi akan menambah unitnya menjadi total 15 unit. Sementara itu, melalui merek Gadai Terang Abadi Mulia, HRTA ingin melakukan penetrasi ke wilayah Nusa Tenggara Timur NTT dengan membangun 10 outlet, 10 outlet di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan 30 outlet di Jawa Timur. HRTA tengah menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Untuk pembukaan unit-unit gadai, seluruhnya akan memanfaatkan dana obligasi berkelanjutan. Untuk penambahan unit gadai di bawah merek Gadai Cahaya Dana Abadi, Hartadinata mengalokasikan Rp 120 miliar dari obligasi berkelanjutan tahap pertama. Ekspansi unit gadai lainnya, berasal dari obligasi berkelanjutan tahap kedua yang akan diterbitkan tahun ini. 

Sementara untuk ekpansi toko emas ACC, pendanaannya sudah disiapkan sejak tahun 2019 melalui peluncuran medium term notes (MTN) Syariah Mudharabah I Hartadinata Abadi yang sebsar Rp 250 miliar. 

Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) menerbitkan obligasi Rp 600 miliar dengan bunga 11%

Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menambahkan, bisnisnya memiliki prospek positif di tahun 2020 ini. Hal ini melihat harga emas yang meningkat karena permintaan dari investor ritel. Emas diperkirakan masih akan mendapat manfaat dari arus safe haven, setelah menguat ke level tertinggi dalam lebih dari enam tahun. 

Selain itu, bisnis HRTA juga diuntungkan oleh maraknya tren pegadaian di tengah-tengah masyarakat saat ini. "Serta meningkatnya investasi dan jual beli emas yang berbasis online (e-commerce)," ungkap Sandra dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (16/1).

Asal tahu saja, HRTA juga memiliki kanal penjualan digital e-commerce melalui aplikasi platform Masduit.

Baca Juga: Harga emas kembali rebound di sore ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×