Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Hari ini, rupiah diperkirakan lebih bertenaga melawan dollar Amerika Serikat (AS). Ekspektasi membaiknya data neraca perdagangan domestik bisa memberi angin segar bagi mata uang Garuda.
Kemarin, di pasar spot, rupiah ditutup menguat 0,51% menjadi Rp 13.055 per dollar AS. Sebelumnya, Rabu (13/5), kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat, rupiah menguat 0,11% ke level Rp 13.188 per dollar AS.
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menyebut, data neraca perdagangan Indonesia yang diumumkan Jumat (15/5), diperkirakan mencetak surplus. Ekspektasi positif ini sudah menopang rupiah sejak Rabu lalu.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal bilang, melambungnya harga komoditas akhir-akhir ini bisa memperbaiki neraca perdagangan Indonesia. Ekspektasi ini menopang rupiah. "Selain itu, penguatan rupiah didukung oleh faktor eksternal, yaitu melemahnya dollar AS," jelas Faisyal.
Otot dollar mengendur akibat data pertumbuhan lapangan kerja (JOLTS Jobs Opening) di Negeri Paman Sam bulan Maret 2015 lebih rendah dari bulan sebelumnya. Dus, Faisyal menduga, penguatan rupiah bisa berlanjut, hari ini. Prediksinya, rupiah bisa terapresiasi ke kisaran Rp 13.000-Rp 13.200 per dollar AS.
Proyeksi Rully, mata uang Garuda bisa kembali menguat, terutama jika data neraca perdagangan sesuai harapan. Ia menebak, rupiah bergulir antara Rp13.130-Rp 13.250 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News