Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pergerakan rupiah diprediksi masih tertekan besok (13/5) terhadap dollar Amerika Serikat. Sentimen negatif diperkirakan datang dari eksternal dan domestik.
Mengutip Bloomberg, Selasa (12/5) di pasar spot rupiah melemah 0,30% ke level Rp 13.194 per dollar AS. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah 0,66% ke level Rp 13.203 per dollar AS.
Research and Analyst, Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, Trian Fathria mengatakan, rupiah melemah akibat kekhawatiran pelaku pasar terhadap masalah negosiasi utang Yunani. Walhasil, permintaan pasar global terhadap dollar AS kian besar.
Pelaku pasar juga masih menunggu kebijakan dari Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga, setelah gencarnya nada intervensi dari pemerintah. “Akibatnya pelaku pasar saat ini merasa lebih aman memegang dollar AS,” kata Trian.
Trian memprediksi, pergerakan rupiah besok akan tergantung dari hasil negosiasi utang Yunani nanti malam. “Jika masih buntu atau mengarah kepada gagal bayar, ini bisa kembali menekan rupiah,” kata dia.
Pergerakan rupiah pun kian berat akibat pasar masih diliputi ketidakpastian terkait kebijakan moneter BI. “Spekulasi ini akan membebani pergerakan rupiah sampai penentuan kebijakan moneter BI terkait suku bunga pada minggu depan,” kata Trian.
Trian memprediksi rupiah pada Rabu (13/5) aken bergerak di kisaran Rp 13. 150 – Rp 13. 225 per dollar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News