kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga timah melesat 78% sejak awal tahun


Senin, 22 November 2021 / 19:01 WIB
Harga timah melesat 78% sejak awal tahun
ILUSTRASI. Harga timah global naik menyentuh harga tertinggi.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga timah global naik menyentuh harga tertinggi. Persoalan produksi yang menurun masih menjadi sentimen yang melambungkan harga timah. Sementara, permintaan timah untuk kebutuhan teknologi dan elektronik semakin meningkat.

Mengutip Bloomberg, Jumat (19/11), harga timah kontrak 3 bulan di London Metal Exchange berada di US$ 38.429 per metrik ton. Sebelumnya, Kamis (18/11), harga timah menyentuh rekor tertinggi di US$ 38.453 per metrik ton. Sejak awal tahun harga timah naik sekitar 78%. 

Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, sebelum pandemi harga paladium yang melambung tinggi, sekarang giliran harga timah yang melambung. Secara umum, kenaikan harga timah saat ini sama seperti fundamental komoditas lainnya, yaitu persoalan supply chain atawa rantai pasokan. 

Baca Juga: Setelah Stop Ekspor Nikel, Presiden Jokowi Siap Menyetop Ekspor Bauksit dan Tembaga

"Rantai pasokan global didominasi segelintir produsen yang kini masih terganggu Covid-19," kata Wahyu, Senin (22/11). Bahkan, International Tin Association (ITA) memperkirakan pasar timah global defisit pasokan dalam empat dari lima tahun sebelum sebelum 2020. 

Selain itu, pasokan timah masih terganggu karena pasokan timah dari Myanmar sebagai importir utama China masih menutup pelabuhannya demi mengurangi penyaluran Covid-19. 

Dalam jangka panjang Wahyu memproyeksikan harga timah akan terus naik. Sentimen positif datang dari kebutuhan timah untuk bahan dasar sektor teknologi. "Solder timah merupakan inti dari industri teknologi sebagai lem yang menyatukan semua peralatan elektronik dan listrik," kata Wahyu. Alhasil, Wahyu memproyeksikan harga timah di 2022 masih akan bullish

Baca Juga: Komoditas logam masih atraktif, begini prospek saham ANTM, INCO, TINS

Namun, kenaikan harga timah di tahun depan tidak akan setinggi di tahun ini. Sentimen yang menekan penguatan harga timah adalah normalisasi produksi. Malaysia dan China memiliki pasokan lebih dan memulihkan pasokan. Tercatat, produksi timah China naik 2,8% secara bulanan di Oktober.

Wahyu memperkirakan rentang pergerakan harga timah tahun depan berada di US$ 25.000 per metrik ton-US$ 45.000 per metrik ton, dengan rata-rata harga di US$ 35.000 per metrik ton.  

Baca Juga: Surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Oktober 2021 tertinggi sepanjang sejarah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×