kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

Harga Tembaga Melemah ke Level Terendah Dua Pekan, Pasar Tunggu Sinyal Powell


Rabu, 20 Agustus 2025 / 18:32 WIB
Harga Tembaga Melemah ke Level Terendah Dua Pekan, Pasar Tunggu Sinyal Powell
ILUSTRASI. A shipment of copper is seen in the port of Valparaiso city, about 121 km (75 miles) northwest of Santiago, June 29, 2009. REUTERS/Eliseo Fernandez 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga tembaga turun ke level terendah dalam hampir dua pekan pada perdagangan Rabu (20/8/2025).

Dipicu aksi jual oleh dana investasi serta sikap wait and see pelaku pasar menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell akhir pekan ini.

Baca Juga: Amman Mineral dan Freeport Indonesia Bicara Soal Ekspor Tembaga ke AS Usai Tarif 0%

Melansir Reuters, harga tembaga acuan di London Metal Exchange (LME) tercatat turun 0,1% menjadi US$9.676 per ton pada pukul 10.23 GMT, setelah sempat menyentuh US$9.673,5 atau terendah sejak 7 Agustus.

Powell dijadwalkan berbicara pada Jumat, dengan pasar menanti petunjuk terkait peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed 16–17 September.

Pemangkasan suku bunga biasanya dapat melemahkan dolar AS, yang berpotensi mendongkrak permintaan logam berdenominasi dolar.

“Aliran perdagangan sistematis sedang mendominasi pasar di tengah minimnya keterlibatan lebih luas. Arah pasar masih sulit diprediksi karena prospek tetap tidak jelas,” kata Alastair Munro, Senior Base Metals Strategist Marex.

Baca Juga: Harga Tembaga Menguat di Tengah Harapan Pemangkasan Suku Bunga AS

Sentimen Permintaan China Melemah

Kekhawatiran atas lemahnya permintaan di China, konsumen tembaga terbesar dunia, turut menekan pasar.

Diskon kontrak tembaga spot terhadap kontrak tiga bulan mendekati US$100 per ton, level tertinggi sejak Februari.

Indikator lain, Yangshan copper premium—tolok ukur minat impor tembaga China—turun ke US$47 per ton, jauh di bawah level lebih dari US$100 per ton pada Mei lalu.

Secara teknikal, area resistensi berada di kisaran US$9.475 per ton, di mana rata-rata pergerakan 21 dan 50 hari sedang bertemu.

Baca Juga: AS Beri Tarif 0% untuk Tembaga RI, Bagaimana Peluangnya?

Selain tembaga, harga aluminium juga tertekan. Aluminium tiga bulan di LME sempat menembus di bawah rata-rata pergerakan 200 hari di US$2.565 per ton, sebelum rebound tipis 0,2% ke US$2.569.

Untuk logam dasar lainnya: Seng naik 0,2% menjadi US$2.773 per ton, timbal turun 0,3% menjadi US$1.967 per ton, timah melemah 0,2% menjadi US$33.780 per ton, dan nikel terkoreksi 0,5% menjadi US$14.935 per ton.

Selanjutnya: Harga Baja dan Aluminium Tertekan Tarif 50% AS dan Surplus Produksi China

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Kamis 21 Agustus 2025: Keuangan & Karier Leo Menjanjikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×