Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga tembaga dan logam dasar lainnya di London menguat pada perdagangan Jumat (11/4), menutup pekan yang sangat fluktuatif.
Sentimen positif datang dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), meski kekhawatiran soal permintaan akibat memanasnya perang dagang AS-China membatasi kenaikan.
Melansir Reuters, harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 1,7% ke level US$ 9.135,50 per ton pada pukul 10.32 GMT.
Baca Juga: Petinggi Freeport Ungkap Tarif Trump Berpeluang Turunkan Permintaan Tembaga Dunia
Sepanjang pekan ini, tembaga telah menguat 4%, setelah sebelumnya sempat anjlok ke level terendah dalam beberapa bulan di US$ 8.105 per ton pada Senin (7/4) akibat kekhawatiran resesi global.
Ketegangan dagang meningkat tajam setelah Beijing menaikkan tarif impor dari AS menjadi 125% pada Jumat, sebagai balasan atas keputusan Presiden AS Donald Trump yang lebih dulu menaikkan bea masuk produk China hingga 145%.
Perang tarif ini berpotensi mengganggu rantai pasok global dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.
Namun, aksi beli dari konsumen dan faktor teknikal membantu harga logam dasar menguat menjelang akhir pekan.
“Pasar sedang mengalami mean reversion setelah sebelumnya jatuh terlalu dalam secara teknikal. Ini didukung juga oleh minat beli konsumen dan arbitrase di sebagian besar komoditas,” kata Alastair Munro, Senior Base Metals Strategist di broker Marex.
Baca Juga: Harga Tembaga Sentuh Level Terendah dalam Tiga Pekan (1/4), Akibat Kekhawatiran Tarif
Indikasi penguatan pasar juga terlihat dari perubahan struktur harga kontrak LME tembaga.
Jika pekan lalu harga kontrak spot masih berada pada diskon US$ 63 terhadap kontrak tiga bulan, kini telah berubah menjadi premi US$ 26 per ton — menandakan kondisi backwardation menjelang penyelesaian kontrak minggu depan.
Dari sisi permintaan, raksasa tambang Chile, Codelco, menyebutkan permintaan tembaga dari China tetap kuat pada kuartal ini.
Sinyal ini juga tercermin dari premi tembaga di pelabuhan Yangshan yang stabil di US$ 87 per ton — level tertinggi sejak akhir 2023.
Stok tembaga di gudang Shanghai Futures Exchange juga turun 19% dalam sepekan terakhir, menambah sinyal positif dari sisi fundamental.
Baca Juga: Harga Tembaga LME Melemah ke US$10.050 Rabu (26/3), Dipicu Kekhawatiran Tarif Trump
Adapun logam dasar lainnya juga ikut menguat: aluminium naik 1,7% menjadi US$ 2.410 per ton, seng (zinc) naik 1,0% ke US$ 2.666, timbal (lead) naik 0,9% ke US$ 1.907,50, timah (tin) naik 1,9% ke US$ 31.230, dan nikel melonjak 3,2% ke US$ 15.265
Selanjutnya: Saham BBCA Rebound Tiga Hari Beruntun, JP Morgan Hingga Credit Agricole Borong Banyak
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Produk Spesial Mingguan hingga 15 April 2025, Sampo Diskon Rp 19.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News