kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.200   -100,00   -0,62%
  • IDX 7.163   83,30   1,18%
  • KOMPAS100 1.069   11,81   1,12%
  • LQ45 837   10,56   1,28%
  • ISSI 216   0,73   0,34%
  • IDX30 429   5,85   1,38%
  • IDXHIDIV20 517   5,46   1,07%
  • IDX80 122   1,47   1,22%
  • IDXV30 126   0,22   0,17%
  • IDXQ30 143   1,38   0,97%

Harga Tembaga London Turun Senin (30/12), di Tengah Penantian Data Ekonomi China


Senin, 30 Desember 2024 / 21:27 WIB
Harga Tembaga London Turun Senin (30/12), di Tengah Penantian Data Ekonomi China
ILUSTRASI. Harga tembaga di London turun pada Senin (30/12), dalam perdagangan yang tipis akibat liburan. REUTERS/Eliseo Fernandez 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga tembaga di London turun pada Senin (30/12), dalam perdagangan yang tipis akibat liburan.

Sementara pelaku pasar menunggu data ekonomi dari China, konsumen komoditas terbesar dunia.

Melansir Reuters, harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melemah 0,5% menjadi US$8.940 per ton pada pukul 13:20 GMT.

Baca Juga: Wow, Harga Emas Menuju Kenaikan Terbesar Abad Ini

Dolar AS yang tetap kuat membuat harga logam yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Volume perdagangan rendah menjelang libur Tahun Baru, dengan pasar menunggu rilis survei PMI pabrik China pada Selasa (31/12).

"Tren harga tembaga pada akhirnya bergantung pada pemulihan ekonomi China atau ketiadaannya. Saya melihat ada hambatan signifikan bagi pasar tembaga karena belum ada yang benar-benar mampu mendorong kembali perekonomian China," kata Kyle Rodda, analis senior pasar keuangan di Capital.com.

Pembuat kebijakan China berharap langkah-langkah dukungan yang diperkenalkan akhir tahun ini dapat memperkuat sektor properti, yang merupakan konsumen logam dasar terbesar.

Baca Juga: Harga Komoditas Logam Industri Tertekan oleh Penguatan Dolar AS, Senin (30/12)

Beijing juga berupaya mengurangi dampak dari kemungkinan kenaikan tarif impor AS terhadap produk China, yang diantisipasi akan diberlakukan kembali ketika Donald Trump menjabat sebagai Presiden pada Januari.

"Elemen lain yang berpotensi menjadi risiko penurunan bagi tembaga adalah perubahan pemerintahan di AS dan kemungkinan perlambatan atau bahkan pembalikan transisi energi hijau," tambah Rodda.

Pada basis mingguan, stok tembaga di gudang yang diawasi oleh Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 4,7% pada 27 Desember.

Baca Juga: China Pangkas Tarif Impor Bahan Baku Tembaga dan Aluminium Daur Ulang

Sementara itu, harga aluminium di LME turun 0,4% menjadi US$2.548 per ton, nikel naik 1,8% menjadi US$5.570, seng bertambah 0,5% menjadi US$3.043,50, timah naik 1,1% menjadi US$29.095, sedangkan timbal melemah 0,9% menjadi US$1.957,15.

Selanjutnya: Tahukah Anda? Rata-rata Orang Amerika Tak Bisa Lepas dari Ponsel Setiap 5 Menit

Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 30 Desember 2024-5 Januari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×