Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tembaga berada di jalur penurunan mingguan pada hari Jumat (18/8). Para pedagang mengukur data ekonomi China yang mengecewakan dan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Melansir Reuters, harga tembaga acuan kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,4% menjadi US$8.206 per metrik ton pada pukul 0738 GMT.
Sementara kontrak tembaga September yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 0,3% menjadi 68.000 yuan per ton.
Tembaga LME berada di jalur untuk penurunan mingguan ketiga berturut-turut dan tembaga SHFE juga membukukan kerugian mingguan.
Baca Juga: Di Posisi US$1.892,30, Harga Emas Spot Rebound dari Level Terendah 5 Bulan
Asal tahu, dolar AS berada di jalur untuk kenaikan mingguan kelima terhadap mata uang utama lainnya, kenaikan terpanjang dalam 15 bulan terakhir. Didukung oleh ekonomi AS yang tangguh berargumen untuk suku bunga tinggi lebih lama.
Sementara pemulihan ekonomi China yang gagal telah mendorong permintaan dolar AS sebagai safe haven. Dolar yang kuat membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Persediaan tembaga telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, yang berpotensi membuat harga lebih rendah karena permintaan China daratan mengecewakan dan kekuatan dolar AS terus membatasi permintaan global untuk logam industri," kata analis di BMI dalam sebuah catatan.
Meskipun persediaan bursa tembaga di China rendah, stok di gudang LME naik menjadi 91.400 ton, tertinggi sejak 9 Juni.
Di tempat lain, harga aluminium LME turun 0,1% menjadi US$ 2.144 per ton, nikel turun 0,4% menjadi US$ 20.200, seng merosot 0,5% menjadi US$2.285,50, timbal turun 0,4% menjadi US$ 2.132,50, dan timah turun 1% menjadi US$ 25.065.
Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Spot Berpotensi Terbatas
Harga aluminium SHFE turun 0,4% menjadi 18.400 yuan per ton, nikel naik 1,9% menjadi 167.170 yuan, seng turun 0,2% menjadi 19.895 yuan, timbal naik 0,3% menjadi 16.070 yuan, dan timah naik 0,3% menjadi 211.570 yuan.
Meningkatnya persediaan timah di gudang LME dan SHFE membebani harga. Timah SHFE mencatat penurunan mingguan keempat berturut-turut.
Timah LME berada di jalur untuk penurunan mingguan ketiga berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang sejak pekan yang berakhir 17 Maret.
Contango dalam seng LME menguat, dengan kontrak tunai pada diskon US$ 12,50 per ton untuk kontrak tiga bulan, pada hari Kamis, diskon terbesar sejak 21 Juli. Ini dioicu karena persediaan di gudang yang terdaftar di LME melonjak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News