Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga SUN yang sudah melambung tinggi membuat hasil lelang Surat Hutang Negara (SUN), Selasa (5/11) menurun jika dibandingkan dengan lelang dua pekan lalu.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan merilis total penawaran yang masuk dalam lelang hari ini sebesar Rp 67,97 triliun. Sementara, pada lelang dua pekan lalu menerima lebih banyak penawaran masuk, yakni sebesar Rp 73,86 triliun.
Dari total penawaran yang masuk, pemerintah memenangkan Rp 24,25 triliun. Angka ini pun lebih rendah daripada lelang pada 22 Oktober lalu yang sebesar Rp 27,20 triliun.
Baca Juga: Ada pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019, begini prediksi rupiah hari ini
Senior Vice President Recapital Asset Management Rio Ariansyah mengatakan harga SUN yang mahal membuat investor cenderung wait and see. “Mungkin banyak investor tidak mau buy on rally karena pergerakan harga SUN relatif agak kencang," kata Rio, Selasa (5/11). Rio mengatakan, harga SUN masih cenderung rawan koreksi.
Meski penawaran pada lelang SUN turun, Rio optimistis prospek SUN masih bagus dan harga berpotensi menguat. Dia bahkan memproyeksikan yield SUN 10 tahun bisa berada di bawah 7%.
Dalam lelang kali ini, investor masih banyak memburu tenor seri FR0082 yang akan jatuh tempo pada September 2030. Penawaran yang masuk pada seri ini mencapai Rp 18,02 triliun. Disusul oleh SUN tenor pendek yakni SPN03200206 dan SPN12201106 yang masing-masing memiliki nilai penawaran Rp 12,06 triliun dan Rp 11,95 triliun dan akan jatuh tempo pada tahun depan.
Baca Juga: Suku bunga turun, analis: Ini waktu yang tepat untuk terbitkan obligasi
Hal yang menarik, dalam lelang kali ini karena SUN dengan tenor jangka panjang (20 tahun) yakni FR0083 memperoleh hasil penawaran jauh lebih tinggi dari penawaran dua pekan lalu.
Dalam lelang kali ini, FR0083 mencatatkan nilai penawaran sebesar Rp 10,48 triliun, sementara pada lelang dua pekan lalu FR0079 yang bertenor 20 tahun tercatat hanya mengantongi penawaran sebesar Rp 4,44 triliun.
Rio menyebut, potensi kenaikan gain yang kecil di tenor pendek membuat investor cenderung memilih tenor panjang untuk dapatkan cuan maksimal. Rio menambahkan, pergerakan tenor panjang cenderung fluktuatif daripada tenor pendek sehingga memungkinkan investor mendapatkan cuan maksimal di tengah tren harga SUN yang cenderung tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News