kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga SUN diprediksi terangkat


Jumat, 18 Desember 2015 / 14:07 WIB
Harga SUN diprediksi terangkat


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Analis menduga, harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder pada perdagangan Jumat (18/12) bakal menggemuk. Sentimen positif masih berasal dari kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed. Adanya peluang Bank Indonesia (BI) untuk memotong suku bunga acuan juga menambah dorongan kenaikan harga.

Pada Kamis (17/12), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,88% ketimbang hari sebelumnya menjadi 104,89.

Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra menduga, aksi The Fed yang mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan 15 Desember 2015 - 16 Desember 2015 masih menjadi tren positif bagi pasar obligasi pemerintah. Maklum, rencana The Fed yang ingin menaikkan suku bunga sudah beredar selama hampir dua tahun sehingga kerap menimbulkan ketidakpastian.

"Keputusan tersebut memberikan kejelasan terhadap pelaku pasar, di mana rencana tersebut telah direncanakan sejak akhir tahun 2014. Pelaku pasar juga merespon positif terhadap kebijakan The Fed yang masih akan akomodatif meskipun telah memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan," paparnya. Wajar, target inflasi Negeri Paman Sam yang dipatok 2% belum tercapai.

Selain itu, lanjut Made, adanya peluang BI untuk memangkas suku bunga acuan menjadi katalis positif bagi pasar SUN. Hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis (17/12) menyatakan bahwa masih ada ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter. Faktor pendorongnya, stabilitas makro ekonomi cukup terjaga. Begitu pula dengan inflasi dalam negeri yang masih terkendali.

Secara teknikal, Made menyebutkan bahwa harga SUN masih menunjukkan tren bearish (turun) meskipun ada indikator yang mendorong pembalikan arah menuju kenaikan harga.

"Dengan kondisi tersebut, apabila pada perdagangan hari ini harga SUN kembali mengalami kenaikan, maka harga SUN akan masuk pada area konsolidasi sebelum akhirnya akan masuk pada tren kenaikan harga," jelasnya.

Made menyarankan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan menerapkan strategi trading jangka pendek di tengah fluktuasi harga SUN.

Menurut Made, investor dengan horizon investasi jangka pendek dapat memanfaatkan tren kenaikan harga SUN untuk melaksanakan strategi trading.

"Sementara bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, kami masih menyarankan strategi pembelian dengan pilihan pada SUN bertenor panjang seperti seri FR0059, FR0064, FR0058, FR0065, FR0045 yang menawarkan tingkat imbal hasil yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan SUN seri lainnya dengan tenor yang mendekati sama," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×