kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga SUN diperkirakan turun hari ini


Rabu, 27 Juni 2018 / 09:29 WIB
Harga SUN diperkirakan turun hari ini
ILUSTRASI. Aktifitas perdagangan SUN di Mandiri Sekuritas


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan masih akan turun pada perdagangan Rabu (27/6). Hal ini didorong oleh potensi pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan nilai neraca perdagangan yang masih defisit.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, katalis negatif lainnya pada perdagangan hari ini adalah imbal hasil surat utang global yang cenderung naik.

Sebelumnya, kenaikan imbal hasil SUN kembali terjadi pada perdagangan kemarin (26/6). Kenaikan tersebut disokong oleh pelemahan kurs rupiah di tengah meningkatnya imbal hasil surat utang global. “Pelemahan nilai tukar rupiah menjadi katalis negatif pada perdagangan kemarin serta mendorong investor melakukan aksi jual,” kata Made dalam riset hari ini.

Perubahan tingkat imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin berkisar antara 3 - 12 bps. Adapun imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik berkisar antara 5 - 12 bps dengan harga turun hingga sebesar 35 bps.

Secara teknikal, harga SUN untuk keseluruhan tenor masih terlihat mengalami tren penurunan. Di sisi lain, harga SUN kembali memasuki area jenuh jual.

Pada perdagangan hari ini, Made merekomendasikan seri FR0056, FR0059, FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0072, dan FR0075.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada kemarin malam cenderung stabil di level 2,88% dan 3,03%.

Pergerakan harga minyak dan gas kemungkinan juga dapat mendorong kenaikan imbal hasil US Treasury. "Kenaikan ini terjadi setelah Trump berencana memotong suplai minyak dari Iran sebagai dampak keluarnya AS dari perjanjian nuklir Iran,” ujarnya dalam riset hari ini.

Kendati imbal hasil US Treasury masih cenderung stabil, Ahmad memprediksi imbal hasil SUN akan naik akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Ia memproyeksikan, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di rentang 7,55%-7,70% pada hari ini.

Ahmad merekomendasikan seri FR0063, FR0059, FR0061, FR0067, dan FR0072.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×