kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga SUN benchmark capai level tertinggi 2014


Rabu, 05 Maret 2014 / 19:17 WIB
Harga SUN benchmark capai level tertinggi 2014
ILUSTRASI. Kegunaan dompet digital selain transaksi juga bisa digunakan untuk investasi.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) seri acuan (benchmark) kembali terbang. Masing-masing seri mencetak rekor harga tertinggi sepanjang 2014.

Mengutip data dari Inter Dealer Market Association (IDMA), harga surat utang FR0068 dengan tenor 20 tahun ini menggapai harga tertinggi 2014 pada Rabu (5/3) di level 98,340 dengan yield 8,549. Sedangkan FR0070 juga mencapai harga tertinggi 2014 pada kemarin senilai 102,391 dengan yield 8,023. Sisanya, FR0069 dan FR0071 masing-masing mencetak harga tertinggi pada Selasa (4/3) silam yang sebesar 100,673 dan 104,416.

Kinerja positif ini juga diikuti oleh nilai credit default swap (CDS) tenor 10 tahun yang mencapai titik terendahnya sepanjang 2014, kemarin (5/3) di level 255,87. Sedangkan kemarin, indeks harga obligasi pemerintah alias IDMA Index juga menggapai level tertinggi sejak 2014 sebesar 97,06.

Kepala Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengutarakan tren kenaikan harga SUN seri acuan merupakan dampak dari resiko investasi yang terukur baik dari segi domestik maupun global. Ia memprediksi baiknya pasar obligasi domestik lantaran data ekonomi makro Indonesia yang telah diperkirakan pasar.

“Pengumuman inflasi kemarin membuat ekspektasi laju inflasi akan terus konsisten. Dampaknya pasar menganggap BI rate (suku bunga acuan Bank Indonesia) juga akan tetap bulan ini,” ujar Lana.

Selain laju inflasi, penguatan rupiah pada awal tahun hingga kemarin juga makin menguatkan anggapan bahwa Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan BI rate karena tidak ada keadaan ekonomi genting. Sejak awal tahun 2014, kemarin rupiah setidaknya telah menguat hingga 4,7% menjadi Rp 11.581,5.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×