Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sofyan Hidayat
JAKARTA. Satu lagi obligasi korporasi bakal meramaikan pasar. Kali ini, PT Federal International Finance (FIF) yang akan merilis obligasi dengan tawaran kupon yang cukup tinggi, hingga 10,5% per tahun.
Anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) ini bakal menerbitkan obligasi senilai Rp 1,55 triliun melalui skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap III. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri. Pertama, obligasi seri A akan terbit senilai sekitar Rp 805 miliar dengan tenor satu tahun.
Instrumen yang akan jatuh tempo 24 Maret 2015 ini memberikan kupon 9,6% per tahun. Kupon tersebut lebih tinggi ketimbang kupon obligasi FIF sebelumnya bertenor sama, yang terbit awal 2013 silam. Surat utang itu memberi kupon 6,75% per tahun.
Kedua, obligasi FIF seri B bertenor tiga tahun bakal memberikan kupon 10,5% per tahun. Obligasi ini akan diterbitkan senilai Rp 745 miliar dan akan jatuh tempo 14 Maret 2017.
Kupon yang diberikan juga lebih tinggi ketimbang penerbitan sebelumnya yang sebesar 7,75%. "Seiring tren kenaikan yield surat utang negara (SUN), kupon obligasi FIF menjadi lebih tinggi ketimbang penerbitan tahap II," ujar Fixed Income Analyst BNI Securities, I Made Adi Saputra, Kamis (27/2).
Menurut Made, kupon obligasi yang ditawarkan FIF cukup menarik karena memberikan premium cukup tinggi kepada investor. Untuk seri A, semisal, memberikan premium 250 basis poin di atas yield SUN bertenor satu tahun. Sedangkan, obligasi seri B memberikan premium 260 basis poin di atas yield SUN bertenor tiga tahun.
Tambah lagi, FIF memiliki prospek stabil dengan peringkat AA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. "Obligasi tersebut masih menarik untuk menjadi salah satu alternatif investasi," tutur Made.
Desmon Silitonga, analis Millenium Danatama Asset Management memperkirakan, di pasar sekunder, kelak, obligasi FIF ini akan diperdagangkan di atas par. Kupon yang menarik, akan mendorong investor untuk masuk ke instrumen investasi ini. "Kecenderungan suku bunga yang naik akan memicu investor mencari obligasi dengan kupon menarik. Dan, obligasi FIF ini masuk dalam kategori tersebut," tutur Desmon.
Obligasi FIF ini akan terbit 14 Maret 2014 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tiga hari berikutnya. Penerbitan surat utang ini merupakan bagian dari PUB I FIF senilai total Rp 10 triliun. Pada tahap pertama, FIF menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun, lalu tahap kedua senilai Rp 2,4 triliun.
Pencatatan obligasi ini akan menambah daftar emisi obligasi tahun ini. Sepanjang 2014, total emisi obligasi dan sukuk korporasi yang tercatat di BEI baru dua emisi dan berasal dari dua emiten senilai
Rp 1,25 triliun.
Investasi di obligasi korporasi bisa menjadi pilihan bagi investor karena return yang menarik. Data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menunjukkan, return obligasi korporasi dari akhir 2013 hingga 12 Februari 2014 mencapai 0,76%. Ini lebih baik dibandingkan dengan obligasi pemerintah yang berkinerja minus 1,38%.
Direktur Utama IBPA, Ignatius Girindroheru mengatakan, fluktuasi harga pada obligasi korporasi cenderung lebih rendah ketimbang obligasi pemerintah. "Sehingga return masih positif," tutur dia.
Tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan penerbitan 57 obligasi korporasi senilai Rp 60 triliun. Target nilai obligasi tersebut meningkat dibandingkan total penerbitan obligasi korporasi pada tahun lalu yang senilai Rp 58,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News