Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Si kuning emas mulai mengkilap. Meski tidak bisa dibilang penguatan yang terjadi saat ini akan bertahan lama.
Mengutip Bloomberg, Selasa (10/5) pukul 17.50 WIB harga emas kontrak pengiriman Juni 2016 di Commodity Exchange naik tipis 0,06% ke level US$ 1.267,30 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
Kenaikan harga emas ini karena memang pergerakan USD sedang konsolidasi. Tekanan bagi greenback datang dari pernyataan Charles Evans, Presiden The Fed Chicago, Senin (9/5) lalu yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga The Fed belum akan berlangsung dalam waktu dekat. Sebab, Evans mendukung kebijakan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya seperti saat ini.
Sebelum pernyataan Evans dilempar ke pasar, survey menunjukkan kepercayaan pasar akan peluang kenaikan suku bunga The Fed mencapai 53%. Namun di perdagangan hari ini kepercayaan itu kembali melorot ke level 50%.
Pernyataan tersebut mengecewakan pelaku pasar dan menguntungkan emas yang pamornya kembali terangkat. “Saat ini penguatan USD sedang tertahan sesaat sehingga emas bergerak sempit memanfaatkan celah,” kata Brian Lan, Managing Director Singapore based GoldSilver Central Pte, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/5).
Kenaikan harga emas juga didukung oleh kenaikan kepemilikan aset emas di Exchange Traded Funds sebesar 4,1 ton menjadi 1.803,7 ton per Senin (9/5) lalu. Ini masih merupakan level kepemilikan aset emas tertinggi sejak Desember 2013 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News