Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembayaran dividen saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimulai. Di tengah tren penurunan harga saham yang tajam, saham blue chip sektor perbankan ini akan memberikan dividen dengan yield besar.
Tak tanggung-tanggung, dividen yield saham blue chip ini mendekasi 10%. Jumlah tersebut di atas 2x lipat dari bunga deposito di bank dengan penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang hanya 4,25%.
Saham blue chip di BEI yang akan bayar dividen jumbo adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Manajemen Bank Mandiri memutuskan akan membagikan dividen senilai Rp 43,51 triliun. Setiap pemegang saham akan mendapat Rp 466,18 per saham.
Baca Juga: Mantap! Lo Kheng Hong Dapat Dividen Rp 13,47 miliar dari Saham Blue Chip Ini
Adapun, besaran dividen yang didapat pemegang saham mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatannya mencapai sekitar 31,71% secara tahunan (YoY).
Secara rasio dividen, ada kenaikan dari yang beberapa tahun terakhir biasanya 60%. Sementara itu, besaran rasio dividen bank berlogo pita emas kali ini naik hingga 78% dari total laba tahun 2024.
Jika mengacu pada harga saham BMRI pada penutupan perdagangan saham, Selasa (25/3), dividen yield saham blue chip mencapai 9,83%. Harga saham BMRI ditutup pada level Rp 4.740 per saham atau naik 6,28% dari harga hari sebelumnya.
Namun dalam setahun terakhir, harga saham BMRI telah anjlok 2.435 poin atau 33,94%. Sejak awal tahun 2025, harga saham BMRI telah melorot 1.110 poin atau 18,97%.
Tonton: Ancol Targetkan 660.000 Pengunjung di Lebaran 2025, Siapkan Capex Rp 400 Miliar
Rekomendasi saham
Melihat hal tersebut, Handiman Soetoyo, Head of Proprietary Investment Mirae Asset bilang dividen yield BMRI ini sebagai awal yang menarik. Dengan catatan, bagi investor yang berorientasi jangka panjang.
Secara umum, Handiman melihat emiten sektor perbankan memiliki prospek pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang. Menurutnya, ini menjadi momen yang tepat untuk dimanfaatkan.
“Tapi kalau cuma jadi dividend hunter jangka pendek, lupakan saja,” ujar Handiman.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, menyampaikan bahwa besaran dividen tersebut mencerminkan komitmen manajemen Bank Mandiri untuk terus berkontribusi secara optimal dalam pembangunan nasional serta memperkuat posisi sebagai mitra finansial utama pilihan nasabah
"Keputusan ini juga menunjukkan dukungan kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan," jelas Darmawan dalam keterangan resminya, Selasa (25/3).
Selain dividen, Darmawan menambahkan bahwa peran penting Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN juga tercermin dari kontribusi kepada penerimaan negara berupa pajak dan bukan pajak.
Baca Juga: Akan Di-buyback Rp 3 T, Direktur Bank Borong Saham Blue Chip Ini
Selanjutnya: Daftar 11 Provinsi Berikan Diskon & Pemutihan Pajak Kendaraan hingga April 2025
Menarik Dibaca: 7 Drakor dengan Rating Tertinggi dari IMDb, Ada When Life Gives You Tangerines
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News