kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga saham Telefast Indonesia (TFAS) melejit pada perdagangan perdana


Selasa, 17 September 2019 / 11:11 WIB
Harga saham Telefast Indonesia (TFAS) melejit pada perdagangan perdana
ILUSTRASI. IPO Telefast Indonesia (TFAS)


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas anak dari PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Telefast Indonesia Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/9). Di awal perdagangan, emiten baru ini mencatat lonjakan harga hingga 70% ke Rp Rp 306 per saham dari harga initial public offering (IPO) yang sebesar Rp 180 per saham.

Lonjakan harga ini sedikit mereda setelah dua jam perdagangan. Pada pukul 11.06 WIB, harga saham TFAS naik 56,67% ke Rp 282 per saham.

Baca Juga: Sejumlah saham IPO calon emiten laris manis di masa penawaran umum

Telefast melepas 416,67 juta saham atau setara dengan 25% dari modal disetor. Pada harga IPO Rp 180 per saham, emiten ini mengantongi dana segar Rp 74,99 miliar. "Dana itu sudah mencapai target kami. Ditambah lagi, kami mengalami oversubscribed," ujar Direktur Keuangan TFAS Setiawan Parikesit, Selasa (17/9), di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama Kresna Sekuritaa Octavianus Budiyanto menyatakan, oversubscribed waktu pooling penawaran harga sebanyak 235 kali. Sedangkan saat harga sudah tetap Rp 180 per saham, emiten itu oversubscribed 7,4 kali.

Baca Juga: Telefast Indonesia (TFAS) IPO 17 September, investor ritel beli saham jangka pendek

Telefast berencana menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja sebesar 70%, belanja modal 25%, dan sisanya 5% untuk investasi sumber daya manusia (SDM) berupa rekrutmen internal perusahaan.

Jody Herdian, Direktur Utama Telefast menyatakan pihaknya mengalokasikan belanja modal untuk meningkatkan software dan hardware aplikasi TFAS, yaitu HR-KU dan Bilik Kerja. Sebab, tujuan utama Telefast menjadi perusahaan go public ialah untuk mengembangkan lini usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×