kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah saham IPO calon emiten laris manis di masa penawaran umum


Jumat, 13 September 2019 / 12:21 WIB
Sejumlah saham IPO calon emiten laris manis di masa penawaran umum
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham calon emiten laris manis di masa penawaran umum. Sebut saja PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) dan PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) di masa penawaran umum.

Saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) mengalami oversubscribed sebanyak 7,4 kali pada masa penawaran umum 9-11 September 2019.

Asal tahu saja Telefas melepas sebanyak-banyaknya 416,66 juta saham baru. Jumlah ini setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Telefas mematok harga penawaran Rp 180 per saham. Adapun total dana segar yang akan didapat dari aksi korporasi ini sebanyak Rp 80 miliar.

Telefas menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi saham.

Baca Juga: Optima Prima Metal Sinergi tetapkan harga IPO Rp 135 per saham

Direktur PT Kresna Sekuritas Jimmy Nyo menyatakan saham TFAS oversubscribed 235 kali dari pooling atau 7,4 kali dari total penawaran. “Investor yang beli tetap datang dengan komposisi mixed asing dan lokal, komposisi setelah penjatahan yakni 18,54% asing dan 81,46% dari lokal,” kata Jimmy kepada Kontan.co.id, Jumat (13/9).

Jimmy menyatakan jumlah pesanan saham yang masuk semuanya total 1.39 miliar saham sedangkan saham yang ditawarkan berjumlah 416,66 juta saham.

Sebagai informasi, Telefast Indonesia adalah  perusahaan startup yang bergerak di bidang sumber daya manusia (SDM) secara digital. Telefast menggabungkan perangkat Human Resources Information System (HRIS), manpower supply specialist, dan digital job application

Dana segar hasil IPO akan digunakan Telefast  untuk modal kerja sebesar 70%, belanja modal 25%, dan sisanya 5% diarahkan untuk investasi sumber daya manusia (SDM) berupa rekrutmen internal perusahaan. 

Belanja modal tahun ini akan digunakan Telefast  untuk meningkatkan software dan hardware aplikasi TFAS, yaitu HR-KU dan Bilik Kerja. Perusahaan itu belum berencana untuk ekspansi usahanya dikarenakan akan fokus pada pengembangan aplikasi yang ada. 

Begitu juga dengan saham PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) oversubscribed sebanyak 9,7 kali pada masa penawaran umum 3-9 September 2019.

Asal tahu saja BAPI melepas 30% saham dari seluruh modal yang disetor penuh atau stara 1,6 miliar saham. Adapun total dana segar yang akan didapat dari aksi korporasi ini sebanyak Rp 251 miliar.

Selain saham, BAPI juga menerbitkan waran seri I sebanyak 1,3 miliar saham dengan rasio 100:80. Bhakti Agung menggandeng NH Korindo dan MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Baca Juga: Bidik Dana IPO Rp 150 Miliar, Ini Strategi dan Target Bisnis Itama Ranoraya premium

Direktur NH Korindo Sekuritas, Amir Suhendro Samirin menjelaskan jumlah saham yang ditawarkan ke publik (pooling) selama IPO mencapai 16 juta, sedangkan permintaan yang masuk mencapai 156 juta.

“Ada 580 investor yang membeli saham IPO Bhakti Agung, terdiri atas ritel 407 pihak dan institusi 173 pihak,” jelasnya dalam siaran pers, Jumat (13/9).

Menurutnya, investor tertarik membeli saham BAPI karena melihat prospek proyek yang dibangun menarik. Proyek yang dibangun saat ini berada di lokasi yang strategis seperti di Ciledug, Tangerang, Banten. Wilayah ini terhubung dengan jalur Trans Jakarta dan sangat dekat dengan tol JORR, Bintaro, dan Stasiun Sudimara.

Amir menyatakan potensi pasar properti di Tangerang sangat menjanjikan karena didukung sarana infrastruktur berupa rencana pembangunan beberapa ruas tol serta kedekatan dengan Jakarta dan Tangerang. Menurutnya hal ini membuat Tangerang menjadi pilihan menarik bagi pencari properti selain Bekasi dann Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Rogoh Rp 212,90 Miliar, Pieter Tanuri Kini Dekap 23,52% Saham Bali United

Amir optimistis kegiatan usaha perseroan masih menarik. Ditambah dengan pembangunan apartemen tipe menengah bawah, yakni Green Cleosa. Proyek ini memberikan kesempatan bagi perseroan untuk meningkatkan pendapatan dan laba di masa mendatang.

Amir meyakini, dengan selesainya pembangunan dua menara dan satu hotel, serta rencana pembangunan hunian, kinerja keuangan perseroan akan meningkat. Hal ini diharapkan berbanding lurus dengan harga saham BAPI.

Senada dengan Amir, Sekretaris Perusahaan Bhakti Agung Agri Rahardiyan menambahkan, animo investor terhadap saham BAPI sangat positif.

“Sesuai prospektus, Bhakti Agung akan menggunakan 20% dana hasil IPO untuk membayar utang dam 80% untuk modal kerja demi menyelesaikan konstruksi apartemen, hotel, dan Stikes,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×