kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Saham-saham Ini Meroket Hingga Ratusan Persen, Apa Rekomendasi Analis?


Selasa, 13 September 2022 / 04:30 WIB
Harga Saham-saham Ini Meroket Hingga Ratusan Persen, Apa Rekomendasi Analis?


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Dengan memahami risiko tersebut, Azis memandang saham sektor tambang dan perbankan masih layak untuk hold. "Mengingat harga komoditas masih cukup tinggi dan pertumbuhan kredit yang tinggi menarik untuk perbankan. Tetapi perlu diwaspadai aksi taking profit," jelas Azis.

Sementara itu, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menyarankan, untuk jangka pendek, tidak ada salahnya  mengamankan cuan terlebih dulu, guna mengantisipasi koreksi akibat aksi profit taking.

Namun, untuk sejumlah saham, secara jangka menengah masih menarik untuk dikoleksi. Seperti pada ADMR menimbang target ke harga Rp 1.840, dan BUMI dengan target harga ke area Rp 224.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menegaskan, untuk saham yang sudah naik tinggi, investor perlu cermat memperhatikan area resistance atau target kenaikan harganya. Jangan sampai terkena overheating atau masuk ketika harga saham sudah terlalu tinggi.

Baca Juga: Harga Timah Mulai Melemah, Simak Rekomendasi Saham PT Timah (TINS)

Sekadar gambaran, saham LTLS dinilai perlu diwaspadai potensi konsolidasi lebih lanjut ke bawah area support Rp 1.510. Koreksi lanjutan bisa menyeret LTLS ke harga Rp 1.420.

Kemudian, saham RAJA yang secara teknikal candle membentuk serupa hanging man di area resistance. Saran Liza, cermati support di area Rp 1.050 - Rp 1.000.

"Gunakan trailing stop. Apabila RAJA ditutup di bawah level low hari sebelumnya, maka itu tandanya untuk mulai kurangi posisi atau take profit," kata Liza.

Sedangkan untuk saham ADMR, dalam jangka pendek masih ada potensi menuju target Rp 2.000 - Rp 2.050. Dengan catatan, melalui resistance jangka pendek di Rp 1.780.

Jika tertembus, investor bisa average up di atas Rp 1.780. Namun disarankan stoploss jika saham ADMR ditutup pada level di bawah Rp 1.650.

Selanjutnya, dengan tren naik jangka menengah sejak awal tahun, ENRG berpeluang menuju target ke kisaran Rp 400. Saran Liza, strategi masuknya melalui tambah beli secara bertahap. 

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Optimistis Fundamental Batubara Masih Solid

"Pertama-tama ENRG harus mampu lewati Rp 306 dulu, baru kita boleh average up. Langkah berikutnya untuk average up pada Rp 334," terang Liza.

Sementara itu, Azis menjagokan saham ADMR dengan target di Rp 1.850 - Rp 2.090, support berada di Rp 1.645 - Rp 1.630. Saham pilihan lainnya adalah BBCA dengan target Rp 8.500 - Rp 8.950, support di Rp 8.150 - Rp 8.125.

 

Wawan juga menyarankan saham BBCA untuk dikoleksi menimbang pertumbuhan kinerja yang stabil dan konsisten. Terlebih sebagai emiten bigcaps di sektor perbankan, BBCA dipandang sebagai salah satu proxy pertumbuhan ekonomi.

Target harga tahunan BBCA ada di Rp 9.000 dengan support area di Rp 8.000. Sedangkan untuk saham batubara seperti BUMI, Wawan lebih menyarankan wait and see. Pilihan saham batubara bisa melirik PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×