Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih di atas angin. Pada perdagangan Jumat (9/9), harga batubara ICE Newcastle berada di level US$ 430,60 per ton untuk kontrak Oktober 2022
Solidnya harga batubara membuat PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memasang sikap optimistis. Hendri Tamrin, Direktur Adaro Energy menilai, permintaan batubara khususnya dari wilayah Eropa akan meningkat, seiring terbatasnya pasokan gas dari Rusia. Ditambah, sejumlah negara mulai memasuki musim dingin. Hal ini tentunya meningkatkan permintaan terhadap batubara
Sehingga, Hendri menilai komoditas energi ini memiliki fundamental yang baik, terutama seiring perbaikan ekonomi, dimana setiap negara memiliki kebijakan sendiri dalam memenuhi kebutuhan energi dan bahan baku.
Di sisi lain, batubara tetap menjadi sumber energi yang paling murah serta yang paling rendah biayanya, dibandingkan dengan gas dan komoditas energi lainnya. Sementara itu, konflik geopolitik juga masih terjadi.
Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Kejar Target Produksi Batubara 60 Juta Ton di Tahun Ini
Asal tahu, harga batubara melambungkan kinerja ADRO selama semester pertama 2022. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih senilai US$ 1,21 miliar. Jumlah ini melejit 613% dari realisasi laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 169,96 juta.
Melejitnya laba bersih ADRO sejalan dengan pertumbuhan pendapatan. Adaro membukukan pendapatan senilai US$ 3,54 miliar. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan di semester pertama 2021 sebesar US$ 1,56 miliar, pendapatan ADRO naik hingga 127% secara tahunan.
Chief Financial Officer Adaro Energy Lie Luckman menimpali, kinerja ADRO di paruh kedua 2022 akan sangat tergantung dari harga batubara, yang mana hal ini merupakan faktor yang berada di luar kendali ADRO. Namun, ADRO selalu berusaha untuk mencapai target produksi yang telah ditentukan, yakni di angka 58 juta ton sampai 60 juta ton batubara
“Kami akan berfokus kepada faktor yang bisa kami kontrol dan kami siapkan di lapangan, seperti semua infrastruktur dan semua alat-alat produksi yang cukup. Sehingga, target itu bisa kami capai,” terang Lukcman di kesempatan yang sama. Secara garis besar, ADRO cukup optimistis terhadap kinerja di paruh kedua 2022.
Baca Juga: Harga Batubara Cetak Rekor, Ini Rekomendasi Saham Emiten Batubara Jagoan Analis
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan memperkirakan target produksi yang dipatok manajemen ADRO dapat tercapai. Namun, ia bilang, agar target tersebut bisa tercapai, faktor cuaca memegang kunci penting.
“Jika kondisi cuaca di semester kedua 2022 bisa lebih baik dari kondisi awal tahun, maka target produksi sebanyak 58 juta ton dapat tercapai,” kata Felix kepada Kontan.co.id, belum lama ini
Felix meyakini, perpaduan antara naiknya volume penjualan, volume produksi, serta average selling price (ASP) batubara bisa menjadi katalis positif untuk kinerja ADRO. Hal tersebut akan mampu menutupi produksi ADRO pada kuartal pertama 2022 yang kurang prima antaran kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
“Terlebih, dengan harga batubara yang sejauh ini masih tetap tinggi, seharusnya ADRO bisa membukukan kinerja yang apik hingga akhir tahun nanti,” imbuh Felix.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News