kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Saham Properti BSDE CTRA DILD SMRA PWON Tren Naik, Mana yang Bagus Dikoleksi?


Selasa, 30 Mei 2023 / 08:08 WIB
Harga Saham Properti BSDE CTRA DILD SMRA PWON Tren Naik, Mana yang Bagus Dikoleksi?
ILUSTRASI. Harga Saham Properti BSDE CTRA DILD SMA PWON Tren Naik, Mana yang Bagus Dikoleksi?


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham sektor properti sedang naik daun hingga Mei 2023. Kenaikan harga saham properti didukung oleh kinerja perusahaan yang bagus pada kuartal I 2023 serta sentimen positif. Lalu, saham properti apa yang bagus untuk investasi?

Misalnya, PT Bumi Serpong Damai (BSDE) Tbk di kuartal I 2023 meraup pertumbuhan laba bersih 154,1% secara tahunan menjadi Rp 884 miliar. Bersamaan itu, harga saham BSDE pun naik tinggi.

Pada perdagangan Senin 29 Mei 2023, harga saham BSDE berada di level 1.140 turun 25 poin atau 2,15% dibandingkan sehari sebelumnya. Namun pada awal April 2023, harga saham BSDE masih di level 900-an.

Lalu, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menorehkan pertumbuhan laba bersih 55,2% secara tahunan menjadi Rp 271,71 miliar di kuartal I 2023. Harga saham SMRA juga naik tinggi dalam sebulan terakhir.

Pada perdagangan Senin 29 Mei 2023, harga saham SMRA di level 665 turun 5 poin atau 0,75% dibandingkan sehari sebelumnya. Namun dalam sebulan terakhir, harga saham SMRA sudah naik 17,7%.

Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi, Intip Rekomendasi Saham AGII, BMRI, MDKA, SMGR Hari Ini (30/5)

Kenaikan harga saham BSDE, SMRA juga diikuti harga saham properti lain seperti DILD, CTRA dll. Walhasil, indeks saham IDX Sector Properties & Real Estate tercatat naik 2,65% secara ytd hingga Jumat (26/5). Kinerja indeks itu melampaui kinerja IHSG diperiode sama yang tercatat turun 2,39%.

Lalu, di tengah kenaikan harga saham properti seperti BSDE, CTRA, SMRA, DILD dll, apakah saham tersebut bagus untuk investasi?

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, stabilitas pemulihan ekonomi, daya beli, dan konsumsi yang terjaga menjadi salah satu sentiment positif bagi sektor properti.

“Sementara, tingginya inflasi dan potensi kenaikkan tingkat suku bunga lebih tinggi lagi berpotensi menjadi salah satu hambatan bagi orang untuk melakukan pembelian properti,” ujarnya kepada Kontan, Senin (29/5).

Baca Juga: Kinerja Saham Emiten Properti Diprediksi Flat Tahun Ini, Cek Rekomendasi Sahamnya

Nico memaparkan, beberapa emiten properti di tahun 2023 sudah mencatatkan kinerja yang cukup baik, meskipun ketidakpastian di global masih ada.

Ambil contoh, BSDE mencatatkan marketing sales sebesar Rp 2,1 triliun pada kuartal I 2023. Meskipun turun secara tahunan, tetapi raihan itu naik 2% scara kuartalan.

Sales BSDE di kuartal I 2023 disumbang residential pre-sales sebesar Rp 1,5 triliun atau 69% dari perolehan tersebut. Sementara, sebesar 31% berasal pendapatan unit usaha komersial yang mencapai Rp 661 miliar.

Lalu, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan marketing sales sebesar Rp 3,4 triliun dan rumah tapak masih menjadi kontributor utama. Sehingga, pada kuartal I 2023, CTRA sudah mencetak marketing sales sebesar Rp 1,9 triliun, atau 39% dari target 2023.

“Bahkan CTRA mengaku mereka optimistis target marketing sales sebesar 8,9% pada tahun 2023 akan tercapai,” kata Nico.

Menurut Nico, strategi yang matang dari masing-masing perusahaan memegang peranan penting dalam kinerja bisnis dan harga saham. Terutama, untuk menarik minat masyarakat untuk melakukan pembelian, meskipun kenaikkan tingkat suku bunga tidak begitu menguntungkan.

Nico melihat, prospek bisnis properti sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan saat pandemi Covid-19 melanda. Kata Nico, stabilitas pemulihan ekonomi memegang peranan penting dalam menjaga pertumbuhan kredit, didukung oleh kuatnya daya beli.

Hal ini juga diperlihatkan oleh data dari Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan penyaluran kredit di tahun 2023 tercatat tumbuh 10,2% YoY, setelah sebelumnya tumbuh 11% YoY.

Sementara, untuk sektor properti sendiri tumbuh 7,4% pada Januari 2023 dan untuk kredit real estate juga tumbuh 16,6% YoY.

“Lalu, kredit KPR / KPA tumbuh 7,7%, setelah sebelumnya tumbuh 7,8%. Hal ini tentu mengindikasikan bahwa kredit masih tetap tumbuh, meskipun pertumbuhan kredit baru sedikit melambat,” tuturnya.

Menurut Nico, potensi penjualan apartemen dan rumah tapak di tahun 2023 akan sama baiknya. Tingginya minat masyarakat terhadap salah satu segmen lebih didukung oleh kebutuhan dari masyarakat di daerah masing-masing.

Misalnya, masyarakat dengan mobilitas yang tinggi akan memilih apartemen, karena lebih praktis. “Sementara, hunian perumahan akan menarik masyarakat yang lebih memilih keuntungan dalam jangka panjang,” tuturnya.

Nico pun merekomendasikan buy saham CTRA dan BSDE dengan target harga masing-masing Rp 1.300 per saham dan Rp 1.250 per saham.

Saham lainnya yang bisa diperhatikan adalah SMRA dengan target harga Rp 800 per saham dan PWON dengan target harga Rp 550 per saham.

Itulah rekomendasi saham properti yang kini sedang tren naik. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham properti di atas menjadi tangung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×