kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,80   -7,56   -0.81%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham Kimia Farma (KAEF) melesat 148,33% dalam 3 bulan, ini prospek selanjutnya


Rabu, 09 September 2020 / 23:08 WIB
Harga saham Kimia Farma (KAEF) melesat 148,33% dalam 3 bulan, ini prospek selanjutnya
ILUSTRASI. Usaha pemerintah untuk menyediakan vaksin Covid-19 menyokong kenaikan harga saham Kimia Farma (KAEF).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Secara teknikal Achmad melihat saham KAEF masih akan volatil. Dalam waktu dekat masih ada gap minor di area bawah Rp 2.850 per saham-Rp 3.000 per saham. Harga saham KAEF akan naik bila berhasil menutup gap tersebut dengan potensi rebound di area resistance terdekat di Rp 3.090 per saham-Rp 3.150 per saham. 

Chris juga menganalisis harga saham KAEF masih dalam fase uptrend dengan area support di Rp 2.820 per saham. Sedangkan area resistance berada di Rp 3.200 per saham. "Selama harga saham berada di atas Rp 2.820 maka investor masih cenderung dapat hold saham KAEF," kata Chris. 

William menambahkan secara teknikal pergerakan harga saham KAEF berada di pola lower high. Artinya, harga berpotensi menurun. Namun, support di Rp 2.850 per saham masih jadi batas penurunan harga. "Jika support tersebut dipertahankan maka harga saham KAEF akan menguat kembali," kata William. 

Baca Juga: 15 Juta masyarakat Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19 di akhir tahun 2020

Kinerja naik tipis

Di sepanjang semester I-2020, KAEF berhasil menjaga pertumbuhan kinerja. Tercatat, penjualan bersih KAEF di enam bulan pertama tahun ini capai Rp 4,69 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 3,76% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,52 triliun. Sementara, laba bersih KAEF naik tipis 1,71% secara tahunan menjadi Rp 48,57 miliar. 

Achmad mengatakan selain karena sentimen vaksin, pertumbuhan kinerja KAEF masih mungkin terjadi mengingat konsumsi suplemen dan distribusi obat meningkat. Kimia Farma melaporkan akan ada peningkatan pendapatan kurang dari 25%. 

Sementara, pos laba bersih masih berpotensi terkoreksi dengan nominal serupa. Lebih lanjut dalam keterbukaan, manajemen mengatakan proyeksi kinerja tersebut dipertimbangkan dengan kondisi PSBB yang membuat kinerja operasional terdampak. 

Chris melihat rasio PER KAEF saat ini cukup tinggi dengan PER hingga 175 kali. "Kemungkinan besar sentimen penjualan vaksin di masa yang akan datang membuat investor masih berani untuk memburu saham ini," kata Chris. 

Hingga akhir tahun Chris merekomendasikan netral saham KAEF dengan target Rp 3.200 per saham. Sedangkan Achmad merekomendasikan sell on strength di target harga Rp 3.150 per saham-Rp 3.200 per saham. Sementara William merekomendasikan buy on support Rp 2.850 per saham dengan target harga Rp 3.500 per saham-Rp 4.000 per saham.

Baca Juga: Peserta BPJS Kesehatan bisa dapat vaksin Covid-19 gratis, tapi..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×