Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Pandhu juga menyampaikan pandangan pesimistis terhadap prospek kinerja JSMR pada semester II-2025.
Ia menilai, jumlah hari libur yang lebih sedikit dan potensi kenaikan tarif tol dapat mengurangi volume lalu lintas jalan tol. Hal ini bisa membuat masyarakat beralih ke moda transportasi lain.
Sementara itu, Indy menyoroti tantangan eksternal lain seperti perlambatan ekonomi dan tingginya suku bunga acuan, yang berpotensi menambah beban keuangan JSMR.
Baca Juga: Berikut Rekomendasi Sejumlah Analis untuk Saham Jasa Marga (JSMR)
Ia memperkirakan tekanan terhadap harga saham JSMR masih akan berlangsung dalam jangka pendek karena aksi ambil untung (profit taking).
Meski demikian, Indy menyebut valuasi saham JSMR saat ini tergolong murah dengan price to earnings ratio (PER) sekitar 8 kali. Oleh karena itu, saham ini dinilai masih berpotensi mengalami rebound.
Indy merekomendasikan untuk mempertahankan saham JSMR (hold) dengan target harga Rp4.860 per saham. Di sisi lain, Pandhu memberikan rekomendasi beli saat harga melemah (buy on weakness) dengan target harga Rp5.200 per saham.
Selanjutnya: Asam Lambung Tidak Boleh Makan Apa Saja, ya? Ini 13 Daftarnya
Menarik Dibaca: Asam Lambung Tidak Boleh Makan Apa Saja, ya? Ini 13 Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News