CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.765   18,00   0,11%
  • IDX 8.362   -54,96   -0,65%
  • KOMPAS100 1.159   -6,94   -0,60%
  • LQ45 844   -6,42   -0,76%
  • ISSI 292   -2,09   -0,71%
  • IDX30 440   -4,44   -1,00%
  • IDXHIDIV20 511   -3,54   -0,69%
  • IDX80 130   -1,04   -0,79%
  • IDXV30 135   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,73   -0,52%

Harga Saham Emiten Emas Melemah Efek Bea Keluar, Investor Ritel Perlu Jual / Beli?


Rabu, 19 November 2025 / 05:05 WIB
Harga Saham Emiten Emas Melemah Efek Bea Keluar, Investor Ritel Perlu Jual / Beli?
ILUSTRASI. Harga Saham Emiten Emas Melemah Efek Bea Keluar, Investor Ritel Perlu Jual / Beli?


Reporter: Dimas Andi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah berencana menerapkan bea keluar untuk produk emas yang diekspor. Dengan kebijakan tersebut, apakah investor harus segera jual saham emiten emas atau malah beli?

Kebijakan ini langsung memengaruhi pergerakan harga saham emiten emas di Bursa Efek Indonesia (BEI), mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi penurunan laba.

Pada perdagangan Selasa (18/11/2025), mayoritas saham produsen emas tertekan. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 3,98% ke Rp 2.170, sementara saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) melemah 1,31% ke Rp 3.780.

Baca Juga: Danantara Masuk Bisnis Peternakan Ayam, Saham Janu Putra Sejahtera (AYAM) Melesat

Saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) juga merosot 3,36% ke Rp 1.150, disusul PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang terkoreksi 3,64% ke Rp 530. Tekanan juga dialami PT United Tractors Tbk (UNTR) yang memiliki lini bisnis emas, turun 2,77% ke Rp 27.250. Adapun harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melemah 1,63% ke Rp 3.010.

Di sisi lain, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) bertahan stagnan di Rp 930 dan Rp 1.295 per saham.

Kekhawatiran Pasar terhadap Bea Keluar Emas

Analis Fundamental BRI Danareksa Sekuritas, Abida Massi Armand, menjelaskan bahwa koreksi harga saham merefleksikan kekhawatiran pasar mengenai dampak tarif progresif bea keluar 7,5%–15%. Secara langsung, tarif ini menekan harga jual bersih dan memotong proyeksi laba.

PSAB menjadi emiten yang paling rentan karena sekitar 95% pendapatannya berasal dari ekspor. Potensi kehilangan pendapatan bahkan bisa mencapai lebih dari 14%. Sebaliknya, emiten yang berorientasi pada pasar domestik seperti ANTM hanya menghadapi risiko rendah.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Arinda Izzaty, menambahkan bahwa emiten seperti BRMS, ARCI, MDKA, EMAS, hingga HRTA diperkirakan hanya terkena sentimen negatif sementara karena dampak bea keluar bersifat tidak langsung.

Tonton: Pacu Ekonomi, Kemenkeu Tambah Lagi Penempatan Dana Rp 76 Triliun ke Perbankan

Momentum Peralihan ke Pasar Domestik

Rencana kebijakan bea keluar dipandang sebagai momentum strategis bagi industri emas untuk memperkuat hilirisasi dan mengalihkan fokus penjualan ke pasar domestik. Dengan biaya ekspor yang lebih tinggi, produsen berpotensi menyalurkan lebih banyak produk untuk kebutuhan dalam negeri, termasuk emas batangan dan perhiasan.

Kebijakan ini juga bisa mempercepat pengembangan smelter, produksi minted bars, dan produk emas bernilai tambah lainnya. Emiten hilir seperti HRTA berpeluang menikmati pasokan bahan baku yang lebih stabil. Sementara itu, ANTM berpotensi memperkuat dominasi di pasar emas batangan domestik.

Dampak Jangka Panjang dan Prospek Harga Emas

Menurut Abida, pasokan bahan baku emas dalam negeri bakal meningkat seiring profitabilitas ekspor menurun. Produk seperti dore dan granules pun lebih mungkin dialihkan untuk kebutuhan industri lokal.

Ia memperkirakan sentimen negatif terhadap saham emiten emas tidak akan berlangsung lama. Investor akan menyesuaikan valuasi dengan mempertimbangkan tingkat ketergantungan ekspor masing-masing emiten. PSAB kemungkinan menghadapi tekanan lebih lama dibanding ANTM atau HRTA.

Fundamental sektor emas tetap solid berkat tren bullish harga emas dunia yang telah menembus rekor historis. Konsensus analis memproyeksikan harga emas 2026 berada di kisaran US$ 4.275–US$ 5.055 per ons troi.

Tonton: Ini Tiga Besar Bank yang Paling Kencang Salurkan Kredit Program Perumahan

Rekomendasi Saham

Abida merekomendasikan:

- ANTM — unggul karena valuasi PBV rendah (1,34x) dan risiko bea keluar minimal. Target harga: Rp 4.100.  
- MDKA — menarik karena diversifikasi bisnis. Target harga: Rp 3.858.  
- PSAB — disarankan dihindari atau take profit karena tekanan margin tinggi dari bea keluar.

Baca Juga: Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Kantongi Kredit Sindikasi Sebesar Rp 5,2 Triliun

Dari sisi lain, Arinda menilai bahwa pergerakan harga emas global dan strategi penjualan perusahaan menjadi faktor penentu pemulihan sentimen. Ia menyarankan:

- BRMS — target harga Rp 1.030  
- MDKA — target harga Rp 3.000  

Dengan dinamika tersebut, rencana penerapan bea keluar emas menjadi katalis baru yang perlu dicermati investor dalam menilai risiko dan prospek masing-masing emiten emas.

Perang Lippo Vs JK di Tanjung Bunga, Dipicu 16 Hektar Lahan Sengketa

Selanjutnya: Jadwal Australian Open 2025 Hari Ini (19/11), 9 Wakil Indonesia Menuju Babak 16 Besar

Menarik Dibaca: Jadwal Australian Open 2025 Hari Ini (19/11), 9 Wakil Indonesia Menuju Babak 16 Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×