kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Harga saham emiten baja menguat sepanjang Februari, simak rekomendasinya


Kamis, 18 Februari 2021 / 17:38 WIB
Harga saham emiten baja menguat sepanjang Februari, simak rekomendasinya
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan papan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Kenaikan saham-saham baja ini juga disokong oleh dari kondisi eksternal. Reza mencontohkan adanya sentimen penemuan vaksin. Meski tidak berhubungan langsung, paling tidak penemuan vaksin ini menumbuhkan optimisme bahwa kondisi makroekonomi akan membaik.

Sehingga, pemulihan ini dapat mendorong pembelanjaan dan peningkatan produksi baja yang dapat digunakan untuk industri lainnya, seperti untuk sektor otomotif, konstruksi, hingga alat berat.

Selain itu, sentimen pembentukan Indonesia Investment Authority (INA) juga mendorong kenaikan saham-saham baja.

Pada penutupan perdagangan Kamis (18/2), saham KRAS dan ISSP kompak terkoreksi. KRAS melemah 0,7% ke level Rp 705 sedangkan ISSP melemah 2,97% ke level Rp 196. 

Saran Reza, untuk saham KRAS bisa dicermati selama harga dapat bertahan di atas Rp 670-Rp 675. Jika harga KRAS bertahan di rentang tersebut,  maka harganya diperkirakan masih memiliki potensi untuk kembali menguat.

Baca Juga: Tahun ini, Gunung Raja Paksi (GGRP) siapkan belanja modal US$ 60 juta

Sedangkan saham ISSP bisa dicermati selama harganya dapat bertahan di atas Rp 184-Rp 189. Selama ISSP bertahan di level tersebut, harga sahamnya diperkirakan masih berpotensi kembali menguat.

Lebih lanjut, Reza menekankan pentingnya bagi investor untuk mencermati prospek bisnis dari emiten baja. 

“Yang perlu diperhatikan ialah prospek bisnis, sentimen yang ada, dan hal-hal apa yang dapat membuat kinerjanya makin meningkat dan membaik,” pungkas Reza.

Selanjutnya: Gunung Raja Paksi (GGRP) menargetkan dapat mencatat laba bersih di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×