kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga saham diturunkan, ini alasan Blue Bird


Rabu, 05 November 2014 / 12:40 WIB
Harga saham diturunkan, ini alasan Blue Bird
ILUSTRASI. Pejalan kaki sedang melintas di depan Stasiun Jatinegara.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan harga saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari Rabu (5/11). BIRD melepas 376,5 juta lembar saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga saham perdananya Rp 6.500 per saham sehingga dana yang bisa diraih Rp 2,45 triliun.

Sebelumnya, BIRD berencana melepas 531,4 juta saham dengan harga sekitar Rp 7.100 - Rp 9.300 per saham. Dengan demikian BIRD berpotensi meraih dana segar Rp 3,82 triliun - Rp 4,94 triliun.

Direktur Keuangan BIRD, Robert Rerimassie mengatakan perubahan harga ini lantaran perseroan mempertimbangkan kondisi pasar global. Robert menjelaskan, dengan harga awal saham BIRD sebenarnya mengalami oversubscribe. Namun, volatilitas kondisi ekonomi di Eropa dan beberapa negara termasuk Indonesia dikhawatirkan membuat investor tidak nyaman. "Kami bukan hanya mengejar harga tertinggi, namun juga mencari kenyamanan investor. Jadi ini benar-benar karena pertimbangan pasar," ujar Robert.

Lantaran harga saham dan total raihan dana berubah, maka presentase penggunaan dana IPO ini pun berubah. BIRD akan menggunakan 53,04% untuk melunasi pinjaman, sedangkan 46,96% untuk membiayai belanja modal perseroan dan entitas anak. 

Sebelumnya, BIRD berencana menggunakan 50% dana IPO untuk membiayai belanja modal, termasuk pembelian kendaraan dan akuisisi pool. Kemudian sekitar 35,71% untuk melunasi pinjaman, dan sekitar 14,29% sebagai modal kerja perseroan dan anak usaha. 

Proses pencatatan saham BIRD juga mundur dari tanggal 3 ke 5 November 2014. Managemen beralasan, kemunduran ini karena tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga mundur. "Ini hanya proses saja, tidak ada pengaruh secara fundamental," lanjut Robert. 

Sebelumnya BIRD telah melakukan roadshow di tujuh kota yang merupakan pusat industri keuangan. Ketujuh kota tersebut antara lain Jakarta, Kuala Lumpur, Singapura Hongkong, London, New York, dan Boston. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×