kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Saham BUMI Sudah Bukan Gocapan Lagi, Saatnya Jual Atau Beli?


Kamis, 07 Juli 2022 / 07:43 WIB
Harga Saham BUMI Sudah Bukan Gocapan Lagi, Saatnya Jual Atau Beli?
ILUSTRASI. Harga Saham BUMI Sudah Bukan Gocapan Lagi, Saatnya Jual Atau Beli?


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bukan lagi masuk golongan saham gocapan atau saham dengan harga sekitar 50-an. Lalu bagaimana prospek saham BUMI tahun 2022 ini? Apakah sekarang saatnya untuk jual atau membeli saham BUMI?

Harga saham BUMI pada perdagangan Rabu 6 Juli 2022 ditutup di level 69, turun 1,43% dari sehari sebelumnya. Meski demikian, harga saham BUMI kali ini sudah lebih baik.

Harga saham BUMI sempat berada di level 50-an pada akhir Februari 2022 hingga awal April 2022. Sempat naik ke level 60-an, harga saham BUMI kembali ke golongan saham gocapan sejak 10 Mei hingga 15 Juni 2022.

Pergerakan harga saham BUMI cukup menguat dalam beberapa waktu terakhir. Secara year to date, ada penguatan 2,99%. Dalam sebulan terakhir, harga saham BUMI naik 18,97%. Sedangkan dalam sepekan, ada peningkatan 4,55%.

Baca Juga: 3 Saham IPO Ini Sudah Bisa Dibeli Juli 2022, Mana yang Prospektif?

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat setidaknya ada dua faktor pendorong kenaikan harga BUMI. Pertama, terpapar katalis positif dari pasar dan harga batubara yang masih di level tinggi.

Kedua, pasar merespons aksi korporasi yang rajin dilakukan BUMI. Adapun, baru-baru ini BUMI mengumumkan akan menggelar penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

"Saya pikir keduanya mempengaruhi kenaikan harga saham BUMI. Di sisi lain, indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) juga mengindikasikan ada peluang kenaikan harga dan potensi kekuatan pembeli yang cukup besar," kata William saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (6/7).

Namun William memberikan catatan bahwa saat ini pergerakan saham BUMI masih di fase konsolidasi. Harga saham BUMI baru akan terkonfirmasi saat berada di uptrend-nya, bila berhasil closing di atas level Rp 75 selama beberapa hari.

Di tengah kondisi pasar saat ini, William rekomendasi pelaku pasar untuk buy on breakout saham BUMI mencermati area resistance pada Rp 75 dengan level support berada di Rp 61. Kemudian, level resistance saham BUMI selanjutnya ada di posisi Rp 90.

Asal tahu saja, fenomena La Nina dan curah hujan yang tinggi membayangi produksi batubara BUMI. Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menyampaikan bahwa pihaknya belum merilis hasil kinerja operasional pada semester pertama 2022.

Namun sebagai estimasi, volume penambangan dan penjualan batubara BUMI selama enam bulan mencapai sekitar 35 juta - 36 juta ton. BUMI pun menargetkan produksi batubara di angka 79 juta - 83 juta ton sepanjang tahun ini. 

Target itu sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 dengan volume sekitar 78 juta ton. Namun target BUMI saat ini di bawah ekspektasi sebelumnya yang mengejar produksi 81 juta - 86 juta ton sampai tutup tahun 2022.

Dileep mengatakan, pihaknya mempertimbangkan faktor cuaca yang diperkirakan 50%-60% potensi hujan lebat bisa berlanjut pada semester kedua hingga tahun depan. Dia menegaskan, BUMI akan mengejar target sembari memenuhi kewajiban pasokan dalam negeri alias Domestic Market Obligation (DMO).

"Jika hujan La Nina mereda, kami berharap dapat mencapai panduan tahun 2022 seperti yang diuraikan. Kami berada di jalur dalam memenuhi DMO," kata Dileep kepada Kontan.co.id, Rabu (6/7).

Dari sisi penjualan, Dileep melihat permintaan batubara masih kuat di semester kedua. Efek perang Rusia-Ukraina masih menjadi faktor pendorong seiring sanksi pasokan bahan bakar fosil yang berasal dari Rusia.

Oleh sebab itu, pasar Uni Eropa bisa menjadi pertimbangan pada pada semester kedua ini. Meski, ada sejumlah tantangan yang perlu lebih dulu dihadapi.

Pertama, faktor cuaca yang bisa menghambat operasional produksi. Kedua, spesifikasi batubara yang dihasilkan dan campurannya di pasar tertentu. Ketiga, prioritas untuk memenuhi DMO.

Tantangan keempat, terbatasnya dukungan pendanaan dari bank atau lembaga keuangan dan investasi. "Ini bisa merugikan untuk menyelesaikan krisis energi serta untuk mengelola keamanan energi dan transisi yang teratur," sebut Dileep.

Di tengah posisi harga batubara yang masih pada level tinggi, BUMI pun mempercepat pembayaran utang. BUMI membayar Tranche A secara penuh pada kuartal 4 2022 dan memulai pembayaran yang signifikan dari Tranche B, selain mengubah Mandatory Convertible Bonds (MCBs) menjadi ekuitas.

"Sehingga mengurangi secara signifikan biaya bunga untuk bisa menambah keuntungan dengan struktur modal yang lebih seimbang," pungkas Dileep.

Itulah rekomendasi saham BUMI untuk perdagangan hari ini, Kamis 7 Juli 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham BUMI di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×