Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Pergerakan harga saham BBCA terjun saat pedagangan hari pertama pasca Libur Lebaran 2025. Tepatnya pada Selasa, 8 April, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami trading halt atau penghentian sementara perdagangan karena penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
IHSG Dibuka Anjlok 9,19% ke 5.912,06 dibandingkan dari hari terakhir perdagangan Kamis (27/4) lalu.
Salah satu saham yang mencuri perhatian adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang menjadi salah LQ45 yang alami penurunan terbesar.
Baca Juga: IHSG Dibuka Anjlok 9,19% ke 5.912,06 Hari Ini (8/4), Seluruh Saham LQ45 Melemah
Pergerakan BBCA
Selasa (8/4) saham BBCA (Bank Central Asia Tbk) membuka perdagangan dengan penurunan tajam. Saat bursa dibuka pada hari perdagangan pasca lebaran 2025, saham BBCA persis di harga penutupan Rp 7.400 per saham.
Dibandingkan dengan penutupan Kamis (27/3) dua pekan lalu, harga saham BBCA turun 12,94% dari Rp 8.500. Pada saat itu, saham BBCA dibuka di bawah harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 7.400 per saham.
Mencatatkan harga tertinggi Rp 7.400 dan harga terendah Rp 7.400, saham BBCA ditutup naik Rp 1.100 per saham dalam sehari.
Pada saat penutupan, harga bid Rp 7.400 per saham. Di lain sisi, harga offer terendah di Rp 7.425 per saham.
Melansir dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp 653,60 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 883.242 lot.
Kebijakan Trading Halt dan Auto Rejection
Pada 8 April 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penyesuaian terhadap kebijakan trading halt dan auto rejection bawah (ARB) untuk memastikan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.
Kebijakan Trading Halt
BEI menetapkan penghentian sementara perdagangan (trading halt) jika terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam satu hari bursa sebagai berikut:
- Trading halt selama 30 menit apabila IHSG turun lebih dari 8%.
- Trading halt tambahan selama 30 menit jika IHSG mengalami penurunan lanjutan melebihi 15%.
- Trading suspend (penghentian perdagangan) jika IHSG turun lebih dari 20%, dengan ketentuan: Penghentian hingga akhir sesi perdagangan. Kemudian, dapat diperpanjang lebih dari satu sesi perdagangan setelah mendapat persetujuan atau perintah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kebijakan Auto Rejection Bawah (ARB)
BEI menyesuaikan batasan ARB menjadi maksimal 15% untuk seluruh rentang harga saham yang tercatat di Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru, termasuk Exchange-Traded Fund (ETF) serta Dana Investasi Real Estat (DIRE).
Penyesuaian ini dilakukan untuk menjaga volatilitas pasar dan memastikan perlindungan investor. BEI juga mempertimbangkan praktik terbaik di bursa global serta masukan dari pelaku pasar dalam menerapkan kebijakan ini.
Tentunya, investor wajib memantau pergerakan saham BBCA dan juga kondisi IHSG yang melemah pada Sesi I Selasa, 8 April 2025.
Tonton: Serang Balik AS, Uni Eropa Bakal Bersatu Menghadapi Tarif Trump
Selanjutnya: Alarm Bahaya untuk Industri Tekstil! Saatnya Pemerintah Perketat Regulasi Impor
Menarik Dibaca: IHSG Dibuka Ambrol Sebesar 9,19%, Saham TLKM, BBRI, dan BMRI Turun Sampai 14%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News