kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas rawan profit taking setelah tembus US$ 1.800 per ons troi


Kamis, 09 Juli 2020 / 18:12 WIB
Harga emas rawan profit taking setelah tembus US$ 1.800 per ons troi
ILUSTRASI. Pengunjung melihat-lihat emas batangan di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung. Kamis (9/7) pukul 18.07 WIB, harga emas spot menguat ke US$ 1.809.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil tembus level US$ 1.800 per ons troi pada perdagangan Rabu (8/7), investor diminta waspadai risiko profit taking pada harga emas global. Meskipun begitu, peluang koreksi harga emas juga bisa dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan aksi beli di level rendah atau buy on weakness.

Kamis (9/7) pukul 18.07 WIB, harga emas spot menguat ke US$ 1.809. Harga emas spot ini berada di atas US$ 1.800 sejak kemarin.

Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus 2020 di Commodity Exchange hari ini turun ke US$ 1.814,30 per ons troi dari harga kemarin pada US$ 1.820,60 per ons troi. Harga emas berjangka ini berada di atas US$ 1.800 sejak Selasa.

Baca Juga: Semakin sore, harga emas spot melejit di US$ 1.815,29 per ons troi

Business Manager Indosukses Futures, Suluh Adil Wicaksono mengatakan level US$ 1.800 per ons troi sudah diprediksi pasar bakal tembus dalam waktu dekat, apalagi secara teknikal harga sudah bertengger di kisaran US$ 1.790 per ons troi sebelumnya.

Secara fundamental, Suluh mengungkapkan bahwa perhatian pelaku pasar masih tertuju pada update kasus corona global dan juga di Amerika Serikat (AS) yang meningkat. Dengan begitu, dia menilai tidak ada sentimen dadakan yang membuat harga tembus rekor baru, karena potensi kenaikan sudah diperkirakan.

"Untuk itu, ke depan harga emas masih rawan profit taking. Namun, kalaupun ada koreksi tidak akan terlalu dalam dan justru bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness," ungkap Suluh kepada Kontan, Kamis (9/7).

Baca Juga: Skandal emas palsu Kingold mengguncang China, ini sejumlah faktanya

Bahkan, Suluh mengaku level support yang dipasangnya saat ini masih jauh dari level harga saat ini, yakni di US$ 1.760 per ons troi, dengan potensi resistance di sisa 2020 yakni US$ 1.850 per ons troi. Sehingga, Suluh merekomendasikan buy on weakness emas spot saat harga bergerak di bawah US$ 1.800 per ons troi.

Di sisi lain, dia sangsi bahwa harga emas global bisa bergerak menyentuh US$ 1.900 per ons troi, mengingat aktivitas ekonomi di beberapa negara mulai dibuka kembali dengan ketentuan new normal. Meskipun ekonomi tidak akan sebaik yang diharapkan, Suluh optimistis geliat ekonomi masih bisa diharapkan di sisa tahun ini.

"Kami enggak gitu yakin harga bakal naik ke US$ 1.900 per ons troi, apalagi secara global meskipun ekonomi dalam keadaan slowdown dan krisis, tapi tidak akan berlebihan," jelasnya.

Baca Juga: Harga emas Antam melonjak Rp 6.000 menjadi Rp 940.000 per gram pada Kamis (9/7)

Secara tren, Suluh memperkirakan harga emas global masih akan menarik dilirik dan berpotensi melanjutkan kenaikan. Syaratnya perhatian pasar masih tertuju pada perkembangan Covid-19 dan krisis ekonomi. Sebaliknya, jika vaksin berhasil ditemukan, Suluh melihat potensi harga emas spot ambrol mendekati level support.

Adapun untuk prospek harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Suluh menilai saat ini harga sudah masuk area jenuh dan direkomendasikan untuk jual sebagian. Apalagi, jika harga emas Antam naik terlalu tinggi, akan memicu terjadinya penurunan permintaan.

"Menurut kami ini momentum untuk jual sebagian emas Antam, dengan level ideal untuk mulai kembali beli saat harga di level Rp 850.000 per gram, dengan pilihan emas 10 gram dan 5 gram sebagai best price serta likuid," tandasnya.

Baca Juga: Selepas tengah siang, harga emas spot masih menanjak di US$ 1.812,63 per ons troi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×