Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga perak menguat mengikuti pergerakan harga emas. Penutupan sebagian kantor layanan pemerintahan federal Amerika Serikat (AS) pasca gagal mencapai kesepakatan batas utang, membuat pasar khawatir dan meningkatkan permintaan logam mulia sebagai aset lindung nilai alias safe haven.
Harga perak, Selasa (1/10) pukul 16.00 WIB, untuk kontrak pengiriman Desember 2013 di Commodity Exchange (Comex), menguat 0,65% menjadi US$ 21,85 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Harga perak ini sudah naik 17,5% dari level terendahnya pada 27 Agustus 2013 yang waktu itu berada di level US$ 18,53 per ons troi.
Di Negeri Paman Sam, pemerintah mulai ditutup secara parsial, setelah para pembuat kebijakan gagal mencapai kesepakatan untuk anggaran baru. Penutupan operasional pemerintahan terjadi setelah jalan tengah tidak juga tercapai hingga tenggat waktu pembahasan, pada Senin malam waktu setempat.
Kongres AS yang dikendalikan Partai Republik bersikeras menunda pelaksanaan Undang-Undang Kesehatan yang lebih dikenal sebagai Obamacare, karena membebani anggaran negara. Sebaliknya, Partai Demokrat tetap ingin Obamacare berjalan.
Harapannya, para pembuat kebijakan bisa segera melakukan kompromi dalam waktu dekat. "Kami belum pernah melihat kegagalan seperti ini. Dan hal ini terjadi di tengah pemulihan yang sangat lambat dari resesi yang sangat dalam. Itu membuat orang-orang akan mencari emas sebagai aset lindung," ucap Justin Smirk, Senior Ekonom di Westpac Banking Corp, seperti kutipan Bloomberg.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, penutupan pemerintahan federal Amerika telah memicu kekuatiran pasar terhadap kelanjutan pertumbuhan ekonomi Amerika. Zulfirman juga bilang, dengan belum tercapainya kesepakatan antara kubu Demokrat dan Republik, akan meningkatkan permintaan aset lindung nilai. Salah satunya adalah logam mulia.
Namun, dari segi teknikal, pergerakan harga perak masih mengindikasikan tren koreksi alias bearish. Kenaikan harga yang terjadi, kemarin, masih bersifat spekulasi karena harga perak saat ini masih berada di level support. Hal ini terlihat dari tiga indikator utama, seperti moving average convergence divergence (MACD) yang bergerak turun di area negatif pada level -0,32.
Indikator stochastic bergerak turun pada level 26. Harga juga berada di bawah moving average (MA) 50 dan MA 200, tetapi masih berada di atas MA 100, sehingga harga bisa sedikit tertopang.
Dalam sepekan ke depan, Zulfirman memproyeksikan, harga perak akan bergerak di kisaran US$ 20,55-US$ 23,40 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News