Harga Perak Capai Level Tertinggi 12 Tahun, Mengikuti Reli Emas yang Pecahkan Rekor

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga perak naik ke level tertinggi hampir 12 tahun pada Kamis (26/9). Mengikuti reli emas yang mencapai puncak rekor, didorong oleh pemotongan suku bunga oleh bank sentral utama dunia.

Melansir Reuters, harga perak spot naik 1,3% menjadi US$32,26 per ons troi pada pukul 12:34 GMT, setelah sebelumnya mencapai US$32,71, level tertinggi sejak Desember 2012.

Baca Juga: Harga Emas Mendekati Rekor Tertinggi Kamis (26/9), Investor Menanti Pidato Powell

"Perak akan terus mengalami kenaikan selama beberapa kuartal ke depan karena pemotongan suku bunga berturut-turut, dan stimulus dari China bisa berlanjut untuk beberapa waktu," kata Amelia Xiao Fu, kepala pasar komoditas di BOCI.

Ia juga memproyeksikan harga perak bisa mencapai US$37.

Perak, yang berfungsi baik sebagai aset investasi safe-haven maupun bahan utama dalam aplikasi industri, telah naik lebih dari 36% sepanjang tahun 2024.

Salah satu pendorong utama reli ini adalah emas, kata Aneeka Gupta, direktur riset makroekonomi di WisdomTree. Ia menambahkan bahwa rasio emas-perak telah turun seiring dengan reli perak.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Menjadi Rp 1.461.000 Per Gram Pada Hari Ini (26/9)

Rasio emas-perak, yang mengukur jumlah ons perak yang dibutuhkan untuk membeli satu ons emas, menunjukkan nilai perak dalam hubungannya dengan emas.

Sebagian besar permintaan perak lainnya berasal dari sektor industri. Penggunaan perak dalam produk fotovoltaik, seperti panel surya, hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, tambah Gupta.

Sementara itu, harga emas spot naik 0,6% menjadi US$2.673,21 per ons troi, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi US$2.685,42.

Harga kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember naik 0,4% menjadi US$2.696,30.

Harga emas telah naik lebih dari 29% sepanjang 2024, mencetak rekor beberapa kali, didorong oleh pemotongan suku bunga AS, permintaan safe-haven, dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral.

"Kekuatan harga emas sedang menggerakkan aliran spekulatif, meskipun ada kenaikan dolar AS dan imbal hasil Treasury," kata analis independen Ross Norman.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Sarankan Beli Aset Ini Sekarang atau Jadi Pecundang di Usia Tua

Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75%-5,00%. Para pedagang melihat kemungkinan sebesar 63% bahwa akan ada pemotongan lebih lanjut sebesar 50 bps pada November.

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas yang tidak menghasilkan bunga.

Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan memberikan sambutan pembukaan pada konferensi pada Kamis, di mana Presiden The Fed Bank of New York John Williams dan Wakil Ketua Pengawasan Michael Barr juga akan berbicara.

"Pernyataan Powell akan diperhatikan untuk mengetahui kedalaman pemotongan lebih lanjut. Namun sebenarnya ini hanya masalah waktu, bukan apakah itu akan terjadi," tambah Norman.

Untuk logam lainnya, platinum naik 2,3% menjadi US$1.011,20 dan paladium naik 2,3% menjadi US$1.061,25.

Selanjutnya: Silver Hits 12-Year High, Chasing Gold's Record-Breaking Rally

Menarik Dibaca: KPPU: RPM Jadi Ilegal jika Terbukti Membuat Persaingan Usaha Tidak Sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News