Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berencana melaksanakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue. Adapun harga pelaksanaannya ditetapkan sebesar Rp 240 per saham.
Saham yang akan diterbitkan oleh APLN sebanyak 4 miliar lembar. Adapun dana yang dibidik dari rencana pelaksanaan rights issue sebanyak-banyaknya Rp 956,84 miliar, belum termasuk biaya emisi.
Baca Juga: Sektor Properti Lesu, Kinerja Agung Podomoro Masih Jauh dari Target
Sebelumnya manajemen APLN telah menyatakan kepada publik bahwa sebanyak Rp 800 miliar dari total pelaksanaan rights issue sudah dibayarkan oleh PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman. Dana dari PT Indofica tercatat sebesar Rp 769,33 miliar dan Trihatma Kusuma Haliman sebesar Rp 30,66 miliar.
Dana dari kedua pemegang saham tersebut telah digunakan oleh APLN untuk membayar kembali sebagian kewajiban perusahaan berdasarkan Facility Agreement 5 Juni 2018 dan Syndication Agreement 18 September 2018.
Berdasarkan kedua perjanjian tersebut, APLN memiliki kewajiban pinjaman sindikasi kepada PT Bank BNP Paribas Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Shinhan Indonesia dan PT Bank Permata Tbk dengan nilai per tanggal 30 September 2019 sebesar Rp 1,18 triliun.
Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) baru dapat 45,67% dari target marketing sales 2019
Kemudian, sisa dana Rp 389,63 miliar yang belum terbayar, akan dibayar menggunakan dana yang bersumber dari Credit Opprtunities II Pte. Limited. Dengan asumsi, sisa dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja kegiatan operasional perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News