kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Nikel Solid, Vale Indonesia (INCO) Optimistis Kinerja Moncer


Rabu, 19 Januari 2022 / 15:02 WIB
Harga Nikel Solid, Vale Indonesia (INCO) Optimistis Kinerja Moncer
ILUSTRASI. Aktivitas alat berat di lokasi penambangan NIKEL milik VALE Indonesia, dahulu PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Harga Nikel Solid, Vale Indonesia (INCO) Optimistis Kinerja Moncer


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel masih cukup solid. Mengutip Bloomberg, harga nikel di London Metal Exchange (LME) untuk kontrak 3 bulanan berada di level US$ 22.073 per ton. Bahkan, harga nikel sempat menyentuh harga US$ 22.194 per ton, yang merupakan level tertingginya sepanjang tahun ini.

Kondisi ini membuat PT Vale Indonesia Tbk (INCO) percaya diri kinerjanya akan terdongkrak tahun ini. Chief Financial Officer Vale Indonesia Bernardus Irmanto meyakini, solidnya harga nikel akan bisa berlangsung sampai akhir tahun. 

Dia menyebut, solidnya harga nikel ditopang oleh dukungan fundamental antara permintaan dan suplai, dan bukan hasil spekulan. “Sampai akhir tahun kami berharap harga nikel bisa seperti ini. Ini bisa berdampak positif ke kinerja,” terang Irmanto saat konferensi pers usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Rabu (19/1).

Baca Juga: Gelar RUPLSB, Ini Jajaran Komisaris Baru Vale Indonesia (INCO)

Meski harga nikel saat ini sedang di atas awan, pengerjaan pembangunan ulang (rebuild) tanur 4 INCO masih terus berjalan. Rebuild tanur 4 ini menjadi komitmen INCO dalam hal keselamatan pekerjanya. 

“Saat harga nikel naik, kenapa rebuild tidak ditunda? Karena kami tidak akan mengompromikan keselamatan (kerja) demi keuntungan,” sambung dia.

Pembangunan ulang tanur 4 ini telah berlangsung sejak Desember 2021. Saat ini, proses rebuild masuk sesi penyelesaian pembongkaran dan dilanjutkan dengan proses pembangunan ulang. Manajemen INCO optimistis proyek ini akan rampung pada Mei 2022.

Baca Juga: Harga Nikel Diramal Tetap Tinggi, Analis Rekomendasikan Beli Saham INCO

Pembangunan kembali tanur 4 ini pun berdampak terhadap produksi INCO. Dengan furnace 4 rebuild yang masih akan berjalan sampai dengan Mei 2022, maka produksi nikel tahun ini akan terdampak.

“Untuk produksi (tahun ini) di kisaran yang sama dengan produksi tahun 2021,” kata dia kepada Kontan.co.id, baru-baru ini. Tahun lalu, konstituen indeks Kompas100 ini menargetkan produksi di angka 64.000 ton.

Baca Juga: Nikel Akan Kena Pajak Ekspor Progresif, Ini Efeknya ke Investasi Smelter

Sejumlah rencana ekspansi INCO juga terus bergulir, salah satunya yakni target final investment decision (FID) untuk proyek fasilitas pengolahan nikel Bahodopi. 

INCO tetap mengejar target FID smelter Bahodopi supaya tidak lewat dari kuartal pertama tahun ini. Sementara untuk proyek Pomalaa di Sulawesi Tenggara, FID ditargetkan pada tahun ini. 

“Apa yang sudah kami canangkan untuk bisa mencapai FID bisa tetap kami capai di 2022 untuk proyek Pomalaa,” pungkas Irmanrto.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×