kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga nikel menuju ke US$ 17.000 per ton


Selasa, 10 Juni 2014 / 06:57 WIB
Harga nikel menuju ke US$ 17.000 per ton
ILUSTRASI. Pertambangan PT Freeport Indonesia mempekerjakan sekitar 20.000 karyawan dan Amman Mineral sekitar 10.000 karyawan KONTAN/Lamgiat Siringoringo/


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Memasuki minggu kedua Juni, harga nikel terus terkoreksi. Penurunan harga ini telah terjadi sejak akhir Mei 2014.

Mengutip Bloomberg Senin (9/6) sampai pukul 17.00 WIB, harga nikel untuk pengantaran tiga bulan ke depan di London Metal Exchange (LME) turun 0,81% di US$ 18.875 per ton dibanding akhir pekan lalu. Ini level terendah sejak 16 Mei 2014.

Analis komoditas dan direktur PT Equilibrim Komoditi Berjangka, Ibrahim mengatakan, saat ini harga nikel sedang menuju harga wajar di US$ 17.000 per ton. Menurut dia, kenaikan hingga US$ 21.000 akibat spekulan memanfaatkan konflik geopolitik di Ukraina.

"Ditambah, berlakunya undang-undang minerba di Indonesia pada awal 2014 membuat harga komoditas mineral terangkat,” ungkap Ibrahim Menurut dia, koreksi pada saat ini terjadi akibat aksi ambil untung (taking profit) investor terhadap harga nikel yang terlampau tinggi.

Terlebih, konflik geopolitik di Ukraina berangsur mereda. Akibatnya harga komoditas kembali ke harga wajar. Ibrahim memproyeksikan, harga nikel masih akan terkoreksi. Ini karena, dollar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama. "Penguatan dollar AS menyebabkan harga komoditas koreksi," papar dia.

Ibrahim bilang, pasar sedang menunggu testimoni Bank Sentral Amerika (The Fed) pada 18 Juni 2014. Testimoni tersebut akan berisi kelanjutan rencana pemangkasan stimulus AS. "Hingga testimoni tersebut, harga komoditas termasuk nikel cenderung koreksi," ujar dia.

Ibrahim memprediksikan, harga nikel akan kembali ke harga wajar di US$ 17.000 per ton pada Juli. Jika AS memutuskan pemangkasan stimulus bakal lebih cepat, maka harga nikel bisa koreksi di bawah US$ 17.000 per ton.

Dari segi teknikal, Ibrahim bilang, bollinger bands (BB) 40% berada di atas bollinger bawah. Ini menunjukkan moving average berada di area negatif. Moving average convergence divergence (MACD),  RSI dan stochastic juga di area negatif.

Ibrahim memproyeksikan, harga nikel akan bergerak di kisaran US$ 18.374 hingga US$ 18.980 per ton, hari ini. Sedangkan di pekan ini, akan di US$ 18.000-US$ 18.990.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×