Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
HONG KONG. Harga nikel kembali menguat karena kekhawatiran gangguan pasokan nikel yang dikhawatirkan mempengaruhi proses permintaan.
Harga nikel pengiriman tiga bulan naik 3,7% menjadi US$ 19.728 per metrik ton dan diperdagangkan di harga US$ 19.593 pada pukul 3:01 waktu Hong Kong . Harga nikel pernah mencapai US$ 21.625 pada tanggal 13 Mei lalu, harga tertinggi sejak Februari 2012.
Macquarie Group Ltd menyebutkan, permintaan nikel akan melebihi pasokan tahun 2019, setelah penambang bisa ekspor lagi.
Indonesia merupakan produsen nikel dan bijih besi dunia yang bisa mempengaruhi harga. Pada Januari lalu pemerintah Indonesia memutuskan untuk melarang ekspor bahan tambang yang belum diolah.
"Kondisi ini yang menyebabkan kenaikan harga nikel di Indonesia, yaitu kebijakan larangan tambang mineral mentah di Indonesia," terang Lennox.
Selain faktor dari Indonesia, harga nikel juga dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik di kawasan. Vietnam memprotes China yang dinilai telah menempatkan rig minyak di perairan yang disengketakan di lepas pantai Vietnam.
Dalam Peristiwa itu, ada dua orang tewas dan 140 luka-luka. Sementara itu, harga tembaga di London naik 1,2% menjadi US$ 6.942,25 per ton . Di New York , kontrak berjangka untuk bulan Juli naik 1% menjadi US$ 3,1775 per pon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News