Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas pagi ini menunjukkan stabilitas, setelah ditutup di zona merah pada perdagangan Senin kemarin (22/1). Harga emas spot stabil di sekitar US$ 2.022,55 per ons troi, naik tipis 0,02%, sementara harga emas berjangka sedikit turun 0,01% menjadi US$ 2.021,49 per ons troi pada Selasa (23/1) pukul 07.11 WIB.
Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, meskipun kedua instrumen tersebut mengalami pelemahan lebih dari 0,34% pada Senin kemarin, saat ini emas memproyeksikan support di US$ 2.004,60 dan resistance di US$2.041,90.
Menurut Andrew, harga emas menghadapi tekanan pada awal pekan ini, dipicu oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menahan suku bunga lebih lama. Hal ini terjadi meskipun beberapa permintaan safe haven dan pelemahan dolar memberikan dukungan terhadap logam mulia ini, membuatnya tetap di atas level kunci.
“Emas telah mengalami aksi profit taking pada bulan Januari, terutama setelah trader membatalkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Maret 2024,” jelas Andrew dalam risetnya, Selasa (23/1).
Baca Juga: Harga Emas Spot Bergerak Tipis di Perdagangan Pagi Ini (23/1)
Andrew menilai, peningkatan permintaan safe haven terutama dalam menghadapi konflik di Timur Tengah, telah membantu emas untuk tetap berada di atas level US$2.000 per ons troi. Meskipun dolar mengalami aksi profit taking jangka pendek, emas masih di bawah tekanan potensi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi.
Menurut Fedwatch tool dari CME, trader sekarang lebih cenderung memperkirakan bahwa Fed akan menahan suku bunga pada bulan Maret, berlawanan dengan ekspektasi awal untuk pemotongan. Hal ini terjadi seiring sejumlah pejabat The Fed menyatakan bahwa penurunan suku bunga masih terlalu dini, terutama karena inflasi masih tinggi.
Data ekonomi utama AS minggu ini, seperti Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat dan Indeks harga PCE, diharapkan menjadi faktor penentu dalam rencana suku bunga The Fed tahun ini.
Andrew memprediksi, harga emas hari ini cenderung mengalami kenaikan, meskipun mengalami koreksi cukup lama pada sesi sebelumnya. Faktor Bank of Japan (BOJ) terhadap Jepang menjadi sorotan, meskipun pengaruhnya masih belum terlihat jelas dalam kondisi pasar yang kurang baik saat ini.
“Peluang kenaikan emas tetap terbuka, terutama dengan adanya berita tinggi yang dapat mempengaruhi harga,” ungkapnya.
Baca Juga: Harga Emas Berusaha Rebound Pada Selasa (23/1) Pagi, Setelah Turun Kemarin
Secara tren, harga emas menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, tanpa tanda-tanda penurunan yang besar. Meski kemarin terdapat potensi turun, harga memberikan pola koreksi yang cukup lama, memberikan potensi untuk wait and see.
Perubahan ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga The Fed, meskipun masih belum pasti, menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas dalam waktu dekat. Dengan demikian, pasar emas saat ini menghadapi tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan cermat oleh para investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News