Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (5/1) pukul 13.11 WIB, harga emas spot menguat tipis 0,05% ke US$ 2.044,64 per ons troi. Tetapi dalam sepekan terakhir, harga emas spot melemah 0,89% dari posisi US$ 2.062,98 per ons troi.
Sedangkan harga emas kontrak Februari 2024 di Commodity Exchange menguat tipis 0,07% ke US$ 2.051,40 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka ini turun 0,98% dari posisi US$ 2.071,80 per ons troi pada Jumat (29/12).
Harga emas stabil karena investor bersiap untuk data non-farm payrolls Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi jalur suku bunga Federal Reserve. Sementara harga paladium tergelincir karena prospek permintaan jangka panjang yang suram.
“Peningkatan pasar emas membutuhkan dorongan baru untuk memulai reli harga,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals kepada Reuters. "(Tetapi) jika data ketenagakerjaan lebih kuat, hal itu akan memberikan tekanan pada harga dan mungkin mengurangi ekspektasi (pasar) terhadap penurunan suku bunga Fed," kata dia.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Jumat 5 Januari 2024, Cek Daftarnya di Sini
Laporan non-farm payrolls AS akan dirilis pada hari Jumat. Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan AS turun lebih dari perkiraan pada minggu lalu. Perusahaan swasta AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan pada bulan Desember, menunjukkan kekuatan yang terus-menerus di pasar tenaga kerja.
Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan kebijakan bulan Maret sebesar 65%, menurut CME FedWatch. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 2.000 ke Rp 1.125.000 Per Gram, Jumat (5/1)
Risalah pertemuan terakhir The Fed, yang dirilis pada hari Rabu mengungkapkan semakin besarnya keyakinan di kalangan pejabat bahwa inflasi terkendali. Para pejabat bank sentral juga menunjukkan kekhawatiran bahwa kebijakan moneter yang "terlalu ketat" menimbulkan ancaman terhadap perekonomian.
“Dengan The Fed menerapkan beberapa penurunan suku bunga tahun ini, hal ini akan menarik kembali investor keuangan melalui ETF dan membatasi permintaan serta mengangkat harga emas menjadi US$ 2.250 per ons pada akhir tahun ini,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News