kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga minyak WTI turun 10% dalam sembilan hari


Jumat, 09 November 2018 / 07:42 WIB
Harga minyak WTI turun 10% dalam sembilan hari
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mengambil napas setelah turun dalam sembilan hari berturut-turut. Jumat (9/11) pukul 7.24 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2018 di New York Mercantile Exchange naik tipis ke US$ 60,74 per barel setelah kemarin mencapai level terendah pada US$ 60,67 per barel.

Ini adalah harga terendah sejak Maret 2018 lalu. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini turun dalam sembilan hari berturut-turut sejak Senin (29/10). Total penurunannya mencapai 10,13%.

Harga minyak brent untuk pengiriman Januari 2019 di ICE Futures pun mencapai level terendah sejak Mei 2018 ke US$ 70,65 per barel, melemah 1,97% ketimbang hari sebelumnya. Harga minyak acuan internasional ini pun melemah dalam sembilan hari berturut-turut. Dalam sembilan hari, harga minyak brent tergerus 9,02%.

Pasokan minyak global bertambah lebih cepat daripada perkiraan pasar semula. "Ada tiga hal yang mempengaruhi, yakni terus bertambahnya persediaan minyak AS, kelebihan produksi OPEC, serta pelonggaran sanksi Iran," kata Bob Yawger, director of futures Mizuho kepada Reuters.

Produksi minyak AS mencapai rekor tertinggi baru pada 11,6 juta barel per hari hingga pekan lalu. AS mengambil alih posisi Rusia sebagai produsen minyak terbesar dunia. Yawger menambahkan, produksi AS ini bukan hanya merambat, tapi sudah melonjak.

Energy Information Administration (EIA) memperkirakan, produksi minyak akan mencapai 12 juta barel per hari pada pertengahan tahun depan. Produksi minyak AS terutama berasal dari shale oil.

Di sisi lain, beberapa pengamat pasar energi menilai, OPEC dan Rusia mungkin akan kembali memangkas pasokan. "OPEC dan Rusia mungkin akan memangkas produksi untuk menopang harga ke sekitar US$ 70 per barel," kata Ole Hansen, head of commodity strategy Saxo Bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×