kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak WTI besok bisa menguat terbatas


Rabu, 12 Desember 2018 / 17:59 WIB
 Harga minyak WTI besok bisa menguat terbatas
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terganggunya pasokan minyak dari Libya menjadi katalis positif dalam penguatan harga minyak. Hanya saja penguatan ini terbatas sembari menunggu data cadangan minyak di Amerika Serikat nanti malam.

Mengutip Bloomberg, Rabu (12/12) pukul 16:51, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) melejit 1,99% ke level US$ 52,62 per barel.

Analis Asia Trade Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan menguatnya harga minyak tak lepas dari gangguan pasokan minyak dari Libya, yaitu setelah ladang minyak terbesar di sana, El Sharara, direbut oleh militan lokal. Sebelumnya pun, National Oil Company (NOC) telah mengumumkan kondisi force majeure untuk ekspor minyak.

“Padahal ladang minyak El Sharara memiliki kapasitas produksi sebesar 315.000 barel per hari. Nah, ini rencananya ditutup dan kapasitas produksinya diturunkan lagi,” ucap Deddy kepada KONTAN, Rabu (12/12).

Tak hanya itu, penguatan harga minyak hari ini, diakui Deddy juga karena kesepakatan Rusia dan OPEC untuk memangkas produksi. Pekan lalu, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara aliansi termasuk Rusia sepakat memangkas suplai 1,2 juta barel per hari mulai Januari mendatang.

“Tetapi harus diperhatikan juga pernyataan dari Menteri Energi Rusia yang mengatakan bahwa Rusia hanya mampu memangkas produksi sebesar 60.000 barel per hari atau meleset dari janjinya pada pertemuan dengan OPEC pekan lalu. Waktu itu Rusia berjanji memangkas produksi sebesar 228.000 barel per hari,” tandas Deddy.

Dengan berbagai sentimen tersebut, Deddy melihat bahwa harga minyak besok masih akan menguat, namun terbatas. Tetapi, ada kemungkinan juga harga minyak kembali turun setelah AS merilis data cadangan minyaknya hari ini.

“Kalaupun data persediaan minyak di AS naik, maka harga minyak WTI bisa melemah, begitu pun sebaliknya,” katanya.

Perkiraan Deddy, besok harga minyak berkisar di level US$ 53,10 sampai US$ 50,70 per barel. Dan sepekan harga minyak di rentang US$ 54,80 sampai US$ 49,20 per barel.

Secara teknikal, Deddy melihat harga minyak berada di bawah garis MA 50,100 dan 200 yang mengindikasikan harga cenderung melemah karena menunggu data persediaan minyak AS. Begitu juga dengan indikator stochastic di area 37 yang harga berpeluang melemah, dan indikator RSI di area 39 juga mengindikasikan harga cenderung melemah. Ditambah indikator MACD di area negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×