kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak menanjak 1% terangkat gangguan ekspor Libya


Rabu, 12 Desember 2018 / 14:10 WIB
Harga minyak menanjak 1% terangkat gangguan ekspor Libya
ILUSTRASI. Lapangan minyak di Libya


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah menanjak sekitar 1% pada Rabu (12/12). Ekspektasi bahwa langkah pemangkasan produksi oleh OPEC dan aliansinya pada 2019 mendatang, mendorong harga minyak rebound.

Selain itu, terjadi gangguan ekspor di Libya setelah ladang minyak terbesar di sana, El Sharara direbut oleh militan lokal. 

Harga minyak jenis Brent menguat ke US$ 60,86 per barel, naik 66 sen atau 1,1%. 

Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) AS naik 57 sen atau 1,1% ke posisi US$ 52,22 per barel siang ini.

Pekan lalu, Organisation of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara aliansi termasuk Rusia sepakat memangkas suplai 1,2 juta barel per hari mulai Januari mendatang. 

"Pemangkasan produksi OPEC akan menjaga stabiilitas di pasar," tulis ANZ, seperti dikutip Reuters.

Pemangasan produksi disebut diperlukan untuk mendorong harga minyak, mengingat pasokan berlimpah. Amerika Serikat diperkirakan akan menjadi produsen minyak terbesar dunia pada tahun 2018, melampaui Rusia dan Arab Saudi. 

Energy Information Administration (EIA) pada Selasa kemarin mengumumkan, rata-rata produksi minyak di AS kemungkinan 10,88 juta barel per hari (bpd) untuk tahun 2018, atau naik 1,53 juta bpd.

Sementara produksi minyak AS sudah mencapai rekor tertingginya yaitu 11,7 juta bpd, per akhir November lalu.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×