Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun ke level terendah dalam enam pekan setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) melaporkan adanya kenaikan persediaan bensin dan distilat akibat turunnya permintaan.
Harga minyak WTI pengiriman Februari turun US$ 1,34 atau turun 1,4% menjadi US$ 92,33 per barel di New York Mercantile Exchange, level penutupan terendah sejak 27 November. Penurunan harga merupakan yang keenam kalinya dalam tujuh hari terakhir.
Persediaan bensin dan sulingan, termasuk di dalamnya bahan bakar diesel dan minyak pemanas. Badan Energi AS melaporkan, permintaanya turun 4,1% dalam tujuh bulan terakhir.
"Harga minyak WTI bahkan bisa turun sampai ke US$ 90 per barel,” Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research di Winchester di Massachusetts.
Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman Februari turun 20 sen dan mengakhiri sesi di harga US$ $ 107,15 per barel saat diperdagangkan ICE Futures Europe, London. Minyak mentah patokan Eropa ini memiliki selisih harga sebesar US$ 14,82 dengan minyak WTI.
Badan Energi AS melaporkan, persediaan bensin di AS naik menjadi 6.240.000 barel menjadi 227 juta barel pada pekan yang berakhir 3 Januari. Stok itu merupakan level tertinggi sejak Maret. Persediaan distilasi melonjak 5.830.000 barel menjadi 125 juta barel, persediaan terbesar sejak Oktober 2013.
Sementara itu, permintaan turun 782.000 barel per hari menjadi 18,2 juta yang terjadi sejak 7 Juni. Konsumsi bensin AS turun menjadi 8,27 juta barel per hari, angka terendah dalam satu tahun .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News