kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45868,63   6,96   0.81%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Turun US$1 di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Pasokan, WTI ke US$72,99


Selasa, 04 Juni 2024 / 15:59 WIB
Harga Minyak Turun US$1 di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Pasokan, WTI ke US$72,99
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A view shows oil pump jacks outside Almetyevsk in the Republic of Tatarstan, Russia June 4, 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak turun lebih dari US$1 pada hari Selasa (4/6), memperpanjang penurunan dari level terendah empat bulan pada sesi sebelumnya.

Investor khawatir mengenai peningkatan pasokan minyak pada akhir tahun ini di tengah tanda-tanda melemahnya permintaan dari Amerika Serikat (AS).

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun US$1,14 sen atau 1,5% menjadi US$77,22 per barel pada pukul 08.25 GMT. Brent pada hari Senin ditutup di bawah US$80 untuk pertama kalinya sejak 7 Februari, setelah jatuh lebih dari 3%.

Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun US$1,23 sen atau 1,7% menjadi US$72,99 per barel. WTI pada hari Senin turun 3,6% dan menetap di dekat level terendah empat bulan.

Baca Juga: Harga Minyak Kian Merosot Selasa (4/6) Pagi, Brent ke US$77,87 dan WTI ke US$73,71

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, pada hari Minggu sepakat untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan produksi minyak mereka hingga tahun 2025.

Tetapi OPEC+ memberikan ruang bagi pemotongan sukarela dari delapan anggota untuk dibatalkan secara bertahap mulai bulan Oktober.

“Reaksi pasar menyedihkan bagi siapa pun yang memproduksi minyak dan memberikan kegembiraan yang besar bagi konsumen,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.

Peningkatan pasokan dari OPEC+ dapat disalurkan ke pasar di mana permintaan sudah menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Aktivitas manufaktur AS melambat untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Mei. Sementara belanja konstruksi di bulan April turun secara tak terduga untuk bulan kedua karena penurunan aktivitas non-perumahan – yang keduanya dapat menyebabkan melemahnya permintaan minyak dan bahan bakar.

"Dengan adanya slogan 'berita buruk adalah berita buruk', bukti lebih lanjut pelemahan ekonomi dapat menyebabkan harga minyak lebih rendah, berpotensi membuka jalan bagi pengujian ulang kisaran harga sebulan yang lebih rendah di level US$72," kata market strategist IG Yeap Jun Rong melalui email.

Tanda-tanda melemahnya pertumbuhan permintaan telah membebani harga minyak dalam beberapa bulan terakhir, dengan fokus pada data konsumsi bahan bakar AS.

Baca Juga: Ditutup Anjlok, Harga Minyak Mentah Acuan Capai Titik Terendah dalam Empat Bulan

Harga rata-rata bensin di Amerika Serikat turun 5,8 sen per galon menjadi $3,50 per galon pada hari Senin, menurut data GasBuddy.

Pemerintah AS akan merilis data persediaan dan pasokan produk pada hari Rabu.

Pasokan produk, yang dianggap sebagai proksi permintaan, akan menunjukkan berapa banyak bensin yang dikonsumsi sekitar akhir pekan Memorial Day, awal musim mengemudi di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×