kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Turun US$ 1, Brent ke US$ 106 dan WTI US$ 103,7 Per Barel di Siang Ini


Senin, 02 Mei 2022 / 13:09 WIB
Harga Minyak Turun US$ 1, Brent ke US$ 106 dan WTI US$ 103,7 Per Barel di Siang Ini
ILUSTRASI. Harga minyak mentah mulai koreksi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak terus tertekan di perdagangan terbatas pada hari libur di sejumlah kawasan Asia. Tekanan datang karena kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi yang lemah di China, melebihi kekhawatiran potensi berkurangnya pasokan minyak akibat larangan Uni Eropa terhadap Rusia.

Senin (2/5) pukul 12.45 WIB, harga minyak berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2022 turun US$ 1,13, atau 1,1% ke US$ 106,01 per barel.

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2022 melemah US$ 1 atay 1% ke US$ 103,69 per barel.

Pada perdagangan hari ini, pasar di Jepang, India dan di seluruh Asia Tenggara ditutup untuk hari libur.

Harga minyak mulai turun setelah China merilis data ekonomi pada akhir pekan lalu, Di mana, aktivitas pabrik di ekonomi terbesar kedua di dunia itu kontraksi untuk bulan kedua ke level terendah sejak Februari 2020 karena penguncian Covid-19.

Baca Juga: Harga Minyak Jatuh 1% di Pagi Ini (2/5), WTI ke US$ 103 dan Brent US$ 105 Per Barel

"Perlambatan sejauh itu, ketika China sudah menderita kehancuran properti dan kekhawatiran tentang (sampai saat ini) peningkatan regulasi, berpotensi menjadi masalah besar bagi pasar komoditas dan ekonomi dunia," kata Tobin Gorey, analis komoditas Commonwealth Bank, dalam catatan.

Di sisi pasokan, Minggu (1/5), National Oil Corp (NOC) Libya mengatakan, pihaknya akan melanjutkan operasi sementara di terminal minyak Zueitina guna mengurangi stok di tangki penyimpanan untuk mencegah "bencana lingkungan yang akan segera terjadi" di pelabuhan.

NOC, pada akhir April menyatakan, force majeure pada beberapa pengiriman di Zueitina ketika pengunjuk rasa politik memaksa sejumlah fasilitas minyak untuk menangguhkan operasi.

Membatasi koreksi harga minyak adalah kemungkinan pasokan yang turun dengan Uni Eropa condong ke arah melarang impor minyak Rusia pada akhir tahun, kata dua diplomat Uni Eropa setelah pembicaraan antara Komisi Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa pada akhir pekan.

Sekitar setengah dari 4,7 juta barel per hari (bph) ekspor minyak mentah Rusia dikirim ke UE, memasok sekitar seperempat dari impor minyak UE pada tahun 2020.

"Dengan tidak adanya embargo minyak total UE segera, menghilangkan pembatasan mobilitas di China diperlukan untuk mendorong minyak keluar dari kisarannya saat ini," kata Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes.

Baca Juga: Kainstiper Dorong Adanya Perbaikan Tata Kelola Bisnis Minyak Goreng Berkelanjutan

Sementara negara-negara Barat telah membatasi pembelian minyak Rusia karena sanksi telah memukul pengiriman dan asuransi untuk ekspor negara itu, dampak pada pasokan global telah berkurang karena India telah mengambil kargo Rusia yang didiskon besar-besaran.

Analis Royal Bank of Canada memperkirakan, impor minyak mentah India dari Rusia telah tumbuh dari kurang dari 100.000 barel per hari pada 2021 menjadi 800.000 barel per hari pada April dan mengharapkan India untuk terus meningkatkan impor selama Washington tidak memberlakukan sanksi sekunder.

Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa penyulingan India sedang menegosiasikan kesepakatan minyak enam bulan dengan Rusia untuk mengimpor jutaan barel per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×